TEMPO.CO, Jakarta - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 diwarnai dengan sejumlah kasus kecurangan yang melibatkan joki. Temuan itu di antaranya di Pusat UTBK Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Bengkulu (UNIB), dan yang terbaru di lokasi kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Kota Tasikmalaya.
“Panitia sudah melakukan berbagai antisipasi agar tidak terjadi kecurangan,” kata Ketua Pelaksana Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru 2023 Budi Prasetyo Widyobroto, Ahad, 28 Mei 2023.
Dari berbagai kasus kecurangan itu, ditemukan kesamaan modus dan alat yang digunakan untuk berkomunikasi antara peserta dengan joki yang menjawab soal. Berikut fakta mengenai kecurangan yang melibatkan joki di UTBK 2023.
1. Indikasi Kesamaan Peralatan
Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi Pusat UTBK UPI Ridwan Sutisna mengatakan ada indikasi kesamaan peralatan pada temuan kasus kecurangan peserta ujian di tiga lokasi tersebut yakni memakai telepon seluler, kabel, modem, dan baterai.
Di Tasikmalaya, Kamis, 25 Mei 2023 ketika sesi ujian pagi, panitia mendapatkan kamera kecil dan mini wireless headset yang dimasukkan ke dalam lubang telinga seorang peserta. Cara mengeluarkannya harus dengan magnet. Ridwan meyakini praktik perjokian itu jaringan nasional. Timnya disebut profesional dengan jumlah awak dan target sasaran yang sedikit.
Menurut Ridwan, paling tidak peserta itu dibantu oleh tiga orang yang posisinya berada di Tasikmalaya. Lewat perangkat komunikasi yang terlarang dibawa, joki akan menjawabkan soal pertanyaan ke peserta. “Komunikasinya satu arah hanya dari joki ke peserta,” kata Ridwan.
2. Lolos Metal Detector
Peserta di UPI Tasikmalaya lolos pemeriksaan metal detector yang berjarak dengan tubuh. Kabel-kabel dipasang di tubuh, sementara perangkat lain seperti dua handphone, dua baterai, modem Internet, kamera kecil, disusupkan pada sepasang sepatu.
Pelaku lalu izin ke kamar mandi untuk merakit semua alat, namun setelah itu ketahuan oleh petugas keamanan ujian setelah ada benda yang jatuh dari tubuh peserta ketika kembali ke ruang ujian. Ridwan menduga, cara itu hasil modifikasi setelah peserta lain di Sumatra tertangkap panitia.
3. Peserta Tes di Luar Daerah Domisili dan Memilih Jurusan Kedokteran
Panitia Pusat UTBK UPI Tasikmalaya membuat profiling peserta yang ketahuan curang. Menurut Ridwan, peserta tersebut berasal dari luar daerah Tasikmalaya. Peserta tersebut tinggal di Jawa Timur dan memilik kampus di Jawa Timur juga.
Kemudian pilihan studinya hanya satu dari dua hak pilihan yaitu ke Fakultas Kedokteran Gigi. Temuan kasus di Sumatra juga, kata Ridwan, juga ada yang memilih Fakultas Kedokteran. Setelah kasus itu terungkap, pemeriksaan peserta ujian dengan metal detector diperketat, termasuk meraba tubuh. Pengawasan ekstra misalnya, pada peserta yang memakai baju lengan dan celana panjang serta yang kerap mengangkat tangan secara tegak di atas meja ujian.
4. Lolos BAP Kepolisian