TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Rabu 31 Mei 2023, didominasi artikel-artikel tentang dampak penambangan pasir laut besar-besaran. Ini karena Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
Ada sederet dampaknya bagi lingkungan. Contoh kasus kerusakan lingkungan ataupun dampak negatif lainnya sudah banyak terjadi akibat penambangan pasir laut.
Gempa terkini yang mengguncang Mentawai dan Nias pada Rabu pagi juga menjadi berita terpopuler kemarin. Data BMKG menyebut kekuatan gempa M5,1 yang mengguncang terkuat pada skala IV MMI atau dapat dirasakan orang banyak di dalam rumah.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Rabu 31 Mei 2023, selengkapnya,
1. Pemerintah Buka Izin Ekspor Pasir Laut, Ini Sederet Dampak Penambangan Pasir Laut bagi Lingkungan
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
Beleid itu diundangkan pada 15 Mei 2023. Padahal, pemerintah sebelumnya telah menghentikan ekspor pasir laut lewat Surat Keputusan (SK) Menperindag Nomor 117/MPP/Kep/2/2003 tentang Penghentian Sementara Ekspor Pasir Laut. Alasan pelarangan ekspor untuk mencegah kerusakan lingkungan berupa tenggelamnya pulau-pulau kecil di Tanah Air.
Lantas, apa saja dampak penambangan pasir laut bagi lingkungan?
2. Apakah Mengeruk Pasir Laut Dapat Merusak Lingkungan? Begini Dampaknya
Isu izin ekspor pasir laut kembali menyeruak setelah Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di laut. Pro kontra mulai bermunculan, khususnya dari masyarakat pesisir dan organisasi nirlaba pemerhati lingkungan hidup. Lantas, apakah mengeruk pasir laut dapat merusak lingkungan?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut efek negatif dari penambangan pasir laut bagi ekonomi dan alam. Yang pertama adalah hasil tangkapan ikan berkurang.
KKP Hentikan Penambangan Pasir Laut Ilegal di Perairan Pulau Rupat
Seorang nelayan di Kabupaten Karimun, Amirullah menyebutkan bahwa tambang pasir laut masuk wilayahnya sekitar 2000-an. Saat itu, ia menjadi kelompok yang menentang dengan kebijakan pemerintah dan perusahaan. Pasalnya, aktivitas pengerukan merusak zona tangkap sumber daya laut yang rata-rata didominasi oleh nelayan skala kecil.
3. Gempa Terkini Guncang Mentawai dan Nias, Ini Data dan Keterangan BMKG
Gempa terkini mengguncang Mentawai dan Nias di pesisir barat Sumatera pada Rabu pagi ini, 31 Mei 2023. Info awal dari BMKG menyebut kekuatan gempa itu M5,1 mengguncang terkuat pada skala IV MMI atau dapat dirasakan orang banyak di dalam rumah.
Pusat Gempa Mentawai. FOTO/twitter/BMKG
Gempa dicatat BMKG tepatnya terjadi pada pukul 07.58 WIB. Pusat gempa disebutkan berada di laut pada jarak 163 kilometer arah barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada kedalaman 35 kilometer. "Jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis yang dibagikannya.
Dia mengatakan gempa itu telah mengguncang terutama wilayah pantai barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. BMKG mengukur guncangan di daerah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, pada skala intensitas IV MMI. Sedangkan di daerah Hibala, Nias Selatan, Siberut Utara pada skala intensitas III-IV MMI.