TEMPO.CO, Jakarta - Meta menyatakan akan menarik seluruh artikel berita dari Facebook dan Instagram di California, Amerika Serikat, jika Undang-Undang Perlindungan Jurnalisme sampai disahkan di negara bagian itu. Menurut UU itu, jika benar diberlakukan, para perusahaan teknologi besar akan membayar 'tarif pemanfaatan jurnalisme' ketika mereka menyebarkan konten berita lokal di platformnya.
California Journalisme Preservation Act akan memajaki keuntungan iklan yang didulang pemilik platform seperti Meta, Google, dan Twitter dari menyebarkan artikel berita. Sebanyak 70 persen dari uang pajak yang terkumpul sebagai 'tarif pemanfaatan jurnalisme' itu akan digunakan untuk mendukung perusahaan pers yang memproduksi artikel-artikel berita tersebut di negara bagian itu.
Baca Juga:
Meta, tak mengejutkan, kontra dengan rancangan aturan itu. Lewat pernyataan Andy Stone dari bagian komunikasi, Meta menyatakan bahwa pengesahan Journalism Preservation Act akan sama saja memaksa perusahaan menyingkirkan news dari Facebook dan Instagram.
Pilihan itu diambil karena Meta menolak membayar atau menyalurkan dana yang disebutnya untuk tujuan ilegal tersebut. "Yang utamanya menguntungkan perusahaan-perusahaan media besar non pemerintahan di bawah kamuflase membantu para penerbit di California," kata Stone.
Undang-Undang itu, menurut dia, gagal menyadari bahwa para perusahaan penerbitan dan siaran menaruh sendiri konten mereka di platform dan bahwa konsolidasi substansial dalam industri news lokal California itu berasal dari 15 tahun lalu, jauh sebelum Facebook luas digunakan.
"Sangat mengecewakan kalau para legislator California kelihatannya memprioritaskan kepentingan terbesar dari media nasional dan internasional daripada konstituennya sendiri," katanya lagi.
Pengusul RUU itu asal Partai Demokrat, Buffy Wicks, menyatakan aturan tarif itu akan menghidupkan kembali perusahaan media lokal yang pendapatannya dari iklan telah terjun bebas. "Seiring konsumsi berita yang telah berpindah ke online, masyarakat media telah menciut dan meredup dengan laju yang mengkhawatirkan," kata Wicks saat dengar pendapat tentang RUU itu di awal Mei.
Sementara, data yang disediakan Insider Intelligence kepada NPR menyebut Meta dan Google telah mengeruk hampir 70 persen pasar iklan digital pada 2023.
Itu sebabnya Wicks bersikukuh dan menolak mundur setelah mendengar ancaman dari Meta. Dia bahkan berhasil meyakinkan DPR Negara Bagian California untuk meloloskan RUU itu ke Senat setempat dalam voting yang dilakukan Kamis, 1 Juni 2023. Hasil voting 46:6.
Wicks menegaskan, "Konstitusi Amerika mengamanatkan pers yang bebas, sehingga kita harus menyelamatkannya."
NPR, SACBEE, THE VERGE, TWITTER
Pilihan Editor: Pendaftaran Seleksi Mahasiswa Baru di ITB Jalur Mandiri Rp 700 Ribu, UKT Maksimal Rp 25 Juta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.