TEMPO.CO, Jakarta - Nila Maghfuroti merupakan satu dari 30 penerima beasiswa ke Maroko pada 2022-2023. Dia meraih beasiswa dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) - Pemerintah Maroko. Perempuan asal Brebes, Jawa Tengah itu merupakan jebolan Madrasah Muallimin Muallimat Ad Diniyah Al-Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah.
Kini, ia tengah menempuh pendidikan di Zaenal Ummul Mukminin Litta’lim Atiq Tangier, Maroko. Nila menjelaskan dirinya dinyatakan lolos setelah melalui sejumlah tahapan seleksi yang diikuti oleh ratusan pendaftar. “Ada kurang lebih 300-an pendaftar di awal seleksi administrasi,” kata Nila dilansir dari nu.or.id pada Senin, 5 Juni 2023.
Setelah seleksi administrasi, Nila lanjut ke seleksi wawancara. Adapun materi yang diujikan adalah pemahaman teks Arab, keaktifan lisan berbahasa Arab, dan hafalan Al-Qur’an minimal 7 Juz. Untuk bisa meraih beasiswa ini, Nila mengatakan ada sejumlah hal yang perlu disiapkan. Pada tahapan wawancara, Nila menilai persiapan hafalan Al-Qur’an adalah poin utama yang perlu diperhatikan.
“Persiapan buat tes PBNU yang penting Al-Qur'annya, karena itu lebih ditekankan banget. Kalau Al-Qur’annya lancar, sudah jadi poin plus,” kata dia.
Poin kedua, kata dia, adalah kemampuan menjawab pertanyaan pewawancara dengan meyakinkan. Hal ini, menurutnya, juga harus didukung dengan kemampuan berbahasa Arab yang mumpuni. “Dan harus percaya diri meskipun salah. Jangan ragu-ragu meskipun salah. Jangan memperlihatkan keraguan dan malu-malu. Kalau Al-Qur’annya lancar, Insyaallah bisa,” tutup dia.
Sementara itu, beasiswa yang ditawarkan mencakup berbagai fasilitas seperti biaya kuliah, biaya tempat tinggal, uang makan, dan uang saku bulanan. “Lima ratus Dirham per bulan, sudah bersih semua. Asrama gratis, makan tinggal ambil,” kata dia.
Pilihan Editor:Unand dan Swara Owa Gelar Survei 6 Primata Endemik Mentawai yang Terancam Punah