TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Brawijaya (UB) menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Negeri Sakura untuk menginisiasi berdirinya Research Center of Robotik and Artificial Intelligence (AI) atau Pusat Penelitan Robotika dan AI. Salah satu perguruan tinggi di Jepang itu adalah Nagoya City University (NCU).
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Internasionalisasi, Andi Kurniawan, mengatakan kerja sama dilakukan karena mitra menganggap UB mempunyai peran penting.
"Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi yang benar-benar menganggap UB sebagai mitra penting. Sehingga collaboration for growing together bisa dilakukan," kata Andi Kurniawan dalam siaran persnya pada Senin, 5 Juni 2023.
Dalam kerja sama itu juga dikembangkan program studi terkait data science dan material science serta berbagai kolaborasi di bidang akademik, riset dan inovasi. Dengan kerja sama ini, kata Andi, diharapkan bisa saling memberikan manfaat antar kedua perguruan tinggi.
Dalam bidang artificial intelligence, kata dia, rencananya akan diimplikasikan pada riset-riset dalam bidang ilmu hayati terutama yang terkait dengan medical plant atau tanaman herbal.
Dosen Fakultas Ilmu Komputer UB, Novanto Yudistira, mengatakan ke depan implementasi AI akan dilakukan untuk big data pada tataran molekul tanaman-tanaman herbal. Sehingga, kata dia, UB melalui kecanggihan AI bisa mengeksplorasi 7 ribu tanaman herbal yang bermanfaat di bidang kesehatan.
"Pada kunjungan ke NCU, Rektor UB juga melakukan presentasi penelitian yang berjudul Bioinformatic and Holistic Paradigm of the Complexity of Indonesia Traditional Medicine for Promoting Human Health yang membicarakan keaneragaman hayati Indonesia untuk membuka peluang dalam mengembangkan penelitian mengenai obat tradisional. Akan tetapi, satu hal yang harus dicari solusinya mengenai standardisasi keamanan produk tersebut," kata Yudis.
Adapun pada bidang robotika, UB dengan Waseda University akan bekerja sama dalam pembuatan robot humanoid yaitu King of Brawijaya. Kerja sama dengan Waseda University telah terjalin sejak tahun 2019. UB memilih Waseda University karena termasuk perguruan tinggi terbaik di dunia peringkat 200 versi QS Star.
Di samping itu, beberapa profesor di Waseda University seperti Shuji Hashimoto (salah satu tim pembuat robot gundam) dan Pitoyo Hartono (diaspora Indonesia menjadi profesor di Jepang) telah banyak melakukan hubungan kerja sama dengan menjadi dosen tamu atau dosen pembimbing di UB.
Selain riset atau penelitian, output dari kerja sama yang dilakukan juga akan diarahkan untuk melakukan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan mendorong jurnal-jurnal di UB untuk menjadi jurnal bereputasi.
"Harapannya bisa mempelajari dan melakukan inovasi dari penelitian dari profesor-profesor yang ditemui, khusus untuk Waseda University dan Chukyo University mereka adalah ahli-ahli utama yang terlibat langsung dalam projek pembuatan robot gundam," ujarnya.
Pilihan Editor: Senat Akademik 21 PTN Ungkap Penggerusan Integritas di Kampus