TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Qatar mengunjungi Indonesia dalam rangka program Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture pada Selasa, 6 Juni 2023. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang ikut program pertukaran budaya tersebut.
Tahun Kebudayaan kali ini mengangkat tema “Bhinneka” yang diambil dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan program ini, kedua negara memperkuat kerja sama bilateral melalui kebudayaan, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Program tahunan ini diprakarsai oleh Qatar Museums.
Seperti tahun sebelumnya, Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture terdiri dari serangkaian acara budaya kedua negara dan berlangsung di dua negara tersebut. Acara yang diadakan mulai dari film, fesyen, kuliner, seni pertunjukan, olahraga, kewirausahaan, hingga pendidikan. Inaugurasi telah diadakan pada 23-24 Mei 2023 di Katara Opera House, Doha, Qatar.
Pemimpin delegasi Qatar, Menteri Hamad Bin Abdulaziz Al-Kawari mengatakan pihaknya berupaya mendorong penguatan pertukaran budaya dan dialog antarkomunitas global. Untuk itu, kata dia, Qatar meluncurkan inisiatif Years of Culture satu dekade lalu untuk memperdalam pemahaman antarbangsa. "Tahun ini Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang ikut dalam program Tahun Kebudayaan 2023," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Selasa, 6 Juni 2023.
Hamad melakukan pertemuan dengan tiga menteri untuk mendiskusikan kerja sama bilateral. Salah satunya adalah diskusi tentang pendidikan dan budaya dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Melalui platform Tahun Kebudayaan, Nadiem berharap akan tercapai sebuah pemahaman budaya yang lebih mendalam antara Indonesia dan Qatar yang nantinya dapat berdampak positif pada kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan.
“Kami berharap Qatar dapat menyediakan kuota lebih banyak lagi bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di Qatar antara lain melalui program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA),” ujarnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menambahkan bahwa dalam kerangka Tahun Kebudayaan RI-Qatar telah disiapkan sekurangnya 25 kegiatan promosi budaya, baik yang diselenggarakan di Indonesia maupun di Qatar.
Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah skema produksi bersama dan pemutaran film Indonesia di Qatar serta Pameran Budaya Kopi yang akan diselenggarakan di Doha selama empat bulan.
Dia juga menyampaikan kedua negara akan menggagas kerja sama pembangunan kapasitas bagi para pegawai atau pengelola museum di Indonesia. “Kami berharap akan semakin banyak para pegawai atau pengelola museum di Indonesia dapat saling belajar dengan mitranya di Qatar,” katanya.
Adapun dalam pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno, Sandiaga meminta Qatar untuk menambah jalur penerbangan langsung ke Indonesia. “Penerbangan Doha-Yogyakarta misalnya, sangat potensial untuk dipertimbangkan mengingat tidak jauh dari Yogyakarta kita memiliki destinasi super prioritas yaitu Candi Borobudur,” ujarnya.
Saat berkunjung ke Kementerian Luar Negeri dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Hamad menyampaikan kekagumannya atas moderasi Islam yang berkembang di Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah contoh dimana Islam disebarkan dan dipraktikkan secara damai.
Dalam kesempatan tersebut, kedua menteri juga saling mengapresiasi peran kedua negara, terutama dalam proses perdamaian di Afghanistan dan pemajuan hak-hak perempuan di sana. “Indonesia dan Qatar selalu bergandengan erat dalam usaha menciptakan perdamaian di Afghanistan dan memajukan hak-hak perempuan di sana,” tutur Retno.
Selain bertemu dengan para menteri, Hamad sebelumnya telah berkunjung ke Masjid Istiqlal untuk bertemu dengan Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar pada 4 Juni 2023. Dalam pertemuan tersebut antara lain dibahas peluang kerja sama antara Masjid Istiqlal dengan Qatar National Library, terutama terkait pengembangan perpustakaan Istiqlal.
Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture merupakan program residensi yang mengangkat berbagai tema mulai dari seni, fesyen dan desain, musik dan teater, olahraga, film dan fotografi, kuliner, sastra, kesehatan dan pendidikan, politik dan ekonomi, museum dan pameran, keberlanjutan, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pilar-pilar tersebut akan diwujudkan dalam berbagai kegiatan seperti program residensi perjalanan kuliner, volunteering, aneka pertunjukan seni, sastra, dan film yang akan digelar sepanjang tahun 2023.
Program ini akan berlangsung di beberapa kota atau provinsi di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Yogyakarta, Bali, Sumba, Tasikmalaya, Pontianak, Ternate, dan Jayapura. Di saat yang bersamaan, puluhan kegiatan promosi budaya Indonesia juga akan dilaksanakan di Qatar selama 2023, yang akan melibatkan Ditjen Kebudayaan dan KBRI Doha sebagai pelaksananya.
Pilihan Editor: Inilah 12 Pengumuman Penting dari Apple di WWDC 2023