Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasib Mahasiswi di STMIK Tasikmalaya yang Kampusnya Ditutup, Kuliah S1 tapi Terdaftar di D3

image-gnews
STMIK Tasikmalaya. Google Street Viee
STMIK Tasikmalaya. Google Street Viee
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vina Sri Rahayu, 23 tahun, sedang berjuang soal status mahasiswanya di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer atau STMIK Tasikmalaya. Kampus swasta itu satu dari puluhan perguruan tinggi swasta (PTS) yang ditutup oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Maret lalu. "Saya kuliah S1 tapi terdaftarnya sebagai mahasiswa D3,” kata dia kepada Tempo pada Rabu, 7 Juni 2023.

Saat mendaftar kuliah pada 2020, Vina awalnya memilih program D3 jurusan Komputerisasi Akuntansi. Kemudian, menjelang dimulainya perkuliahan, dia meminta untuk pindah program studi ke S1 Teknik Informatika. Kepindahan itu, menurutnya, disetujui pihak kampus dan dia mendapat nomor pokok mahasiswa (NPM) sebagai mahasiswa S1.

Mengambil kelas karyawan, perkuliahannya selama lima semester berjalan lancar. Setiap semester Vina membayar uang kuliah Rp 3.750.000 yang bisa diangsur dua hingga tiga kali. “Uang semesteran itu dari saya sendiri hasil kerja mati-matian karena orang tua saya tak punya cukup biaya,” ujarnya.

Memasuki semester genap, dia membayar uang registrasi Rp 1 juta pada Februari lalu. Sementara sejak Desember 2022, muncul isu soal kampus yang statusnya dalam pembinaan. Dari informasi rekan dan alumni, Vina kemudian memeriksa status dan datanya di Pusat Data Pendidikan Tinggi. Hasilnya, NPM S1 miliknya tidak terdaftar. “Setelah ditelusuri saya terdaftar masuk D3 Akuntansi,” kata dia.

Vina kemudian meminta bantuan pihak kampus agar status mahasiswa sesuai perkuliahan yang diikuti yaitu S1 Teknik Informatika. Dia mengumpulkan sejumlah bukti seperti transkrip nilai, kartu rencana studi atau KRS, dan tanda registrasi kuliah yang menunjukan sebagai mahasiswa S1.

Vina mengaku masih mengupayakan banding ke kampus dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 4 Jawa Barat dan Banten. Lembaga tersebut yang melakukan verifikasi dan validasi data mahasiswa STMIK Tasikmalaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia berharap pihak kampus ikut membantu proses kepindahannya ke PTS lain yang sesuai dengan jurusan pilihannya di STMIK Tasikmalaya.

Vina berharap bisa kuliah kembali. Bisa kuliah menjadi cita-citanya sejak kecil. Usai lulus sekolah menengah kejuruan jurusan farmasi industri, Vina tak bisa langsung kuliah. Musababnya, orang tuanya tak punya biaya. Vina lalu bekerja di pabrik usai lulus SMK.

Selama dua tahun dia bekerja di sebuah pabrik di Purwakarta, dia mengumpulkan uang untuk kuliah. “Saya ingin bisa kuliah kembali. Mahasiswa yang lain sudah kuliah lagi, saya belum bisa,” ujarnya.

Pilihan Editor: Ini Headset Vision Pro yang Baru Diumumkan Apple: VisionOS, Chip R1, EyeSight, dan Lainnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

12 jam lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

14 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

5 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

5 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

6 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

7 hari lalu

Siswa Sekolah Dasar Islam Excellent Plus Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengenakan pakaian adat untuk seragam sekolah. Foto: SF Islam Excellent Plus/Istimewa
Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

7 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.