TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) berduka atas meninggalnya Muhammad Rasyid Ghifary, 19 tahun, mahasiswa program studi Teknik Mesin angkatan 2021. Rasyid mengalami kecelakaan saat melakukan uji coba peluncuran pesawat nirawak (UAV) di Lanud Sulaiman Bandung pada Selasa sore, 6 Juni 2023.
“Ujicoba itu untuk persiapan lomba,” kata Tatacipta Dirgantara, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Kamis, 8 Juni 2023.
Kegiatan Muhammad Rasyid Ghifary saat itu dilakukan bersama kelompok yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Aksantara di bawah Direktorat Kemahasiswaan ITB. Unit kegiatan itu beranggotakan mahasiswa lintas fakultas yang setiap tahun mengikuti kontes robot terbang.
Pada Selasa sore lalu, tim akan melakukan uji terbang pesawat tanpa awak rancangan mereka di Lanud Sulaiman, Bandung. Peluncuran pesawatnya menggunakan pelontar bungee atau semacam ketapel besar yang ujung karetnya dikaitkan pada pasak yang ditancapkan ke tanah.
Menurut ketua tim, pelontar itu sudah mereka gunakan selama lima tahun dan tidak pernah ada insiden. Namun pada saat itu, pasak yang ditancapkan tercabut dan terlontar mengenai dua orang mahasiswa. Salah satunya berakibat fatal hingga kemudian menewaskan Muhammad Rasyid Ghifary.
Dugaan sementara, pasak tercabut karena tidak kuat menanggung beban tarikan pada pelontar pesawat, sementara kondisi tanah lembek setelah diguyur hujan besar pada hari sebelumnya.
Setelah kejadian itu, menurut Tata, semestinya aktivitas uji terbang pesawat nirawak dihentikan. Nantinya, akan ada evaluasi dan investigasi rinci terkait kecelakaan itu. “Pastinya nanti ada rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” kata dia. Masalah itu akan ditangani Direktorat Kemahasiswaan ITB.
Adapun korban merupakan mahasiswa yang aktif berorganisasi dan berkegiatan dengan nilai akademis yang baik. Muhammad Rasyid Ghifary dimakamkan di Jakarta pada Rabu siang kemarin.
Pilihan Editor: Ribuan Mahasiswa Terdampak Kampus Ditutup, Ini yang Dilakukan Asosiasi PTS
