Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Romo Katolik Lulus S3 di UIN Yogyakarta, Disertasi Bicara Kepercayaan Toraja, Katolik, dan Islam

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
 Suasana ujian terbuka disertasi Romo Anthonius Michael berjudul Interaksi Agama dan Tradisi Lokal di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 31 Mei 2023. Dokumentasi: Romo Anthonius.
Suasana ujian terbuka disertasi Romo Anthonius Michael berjudul Interaksi Agama dan Tradisi Lokal di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 31 Mei 2023. Dokumentasi: Romo Anthonius.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Romo Katolik yang sehari-hari bertugas di Seminari Tinggi Anging Mamiri, Kabupaten Sleman, Anthonius Michael, membetot perhatian publik lewat disertasinya yang mengangkat akulturasi Aluk To Dolo, agama lokal Suku Toraja, Sulawesi Selatan dengan Katolik dan Islam.

Sidang terbuka ujian promosi doktor Anthonius yang berlangsung di Gedung Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada akhir Mei lalu viral setelah diunggah akun TikTok @romobobsmf milik Romo Boby, sahabat Romo Anthon pada Rabu, 7 Juni lalu. Hingga Jumat, 9 Juni 2023 video itu disukai 9 ribu lebih pengguna. 

Dalam video tersebut, romo asal Mamasa, Sulawesi Barat itu menyapa para penguji dan koleganya, romo, frater, dan biarawati dengan ucapan assalamualaikum. Rektor UIN Sunan Kalijaga Al Makin yang menjadi penguji disertasi itu bertanya kepada Anthon, "Sudah mantap?" Anthon menjawab "Insya Allah".

“Saya tak menyangka bisa viral. Saya tak punya akun media sosial,” ujar Romo Anthon sapaan Anthonius kepada Tempo pada Jumat, 9 Juni 2023.

Disertasi berjudul Interaksi Agama dan Tradisi Lokal itu mengkaji akulturasi dan apropriasi bangunan rumah ibadah Masjid Agung Rantepao dan Gereja ST. Theresia Rantepao di Toraja. Anthon yang mengambil studi Antar Iman program S3 itu menyebutkan penelitiannya menggambarkan bentuk akulturasi agama lokal Toraja, Katolik, dan Islam melalui simbol-simbol pada bangunan rumah ibadah.

Simbol Aluk To Dolo pada gereja Katolik ST. Theresia Rantepao misalnya muncul pada tabernakel atau kotak khusus untuk menyimpan sakramen yang telah disucikan. Tabernakel biasanya diletakkan di belakang meja altar Gereja Katolik dan diberi lampu sebagai penanda adanya hosti atau tubuh Kristus yang disucikan.

Tabernakel bermotif khas Toraja adalah alang atau lumbung dalam konteks Toraja. Penggunaan alang pada gereja punya makna simbolis. Alang menggambarkan padi yang menjadi makanan utama dan sumber akehidupan masyarakat toraja. Pada masyarakat Toraja, alang berfungsi sebagai tempat menyimpan padi.

Mitologi Toraja mengisahkan padi yang menjadi makanan utama masyarakat Toraja berasal dari langit atau mengkalao domai Langi yang memberikan kehidupan kepada manusia. Nilai spiritualitas dalam mitologi padi dipakai gereja Katolik itu untuk menjelaskan ajaran iman tentang Yesus Kristus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gereja Katolik menganalogikan kehadiran Yesus sama dengan kehadiran padi dalam masyarakat Toraja. “Akulturasi alang menyambungkan makna iman gereja dalam masyarakat Toraja,” kata dia.

Pada Masjid Masjid Agung Rantepao terdapat ukiran khas Toraja yakni Pa’barre allo, berbentuk goresan atau lingkaran berwarna hitam putih dan merah yang menyimbolkan matahari dan bulan. Lingkaran putih kecil adalah bulan dan warna merah sebagai sinar.

Di bagian tengah terdapat bintang yang bersinar, lingkaran luar yang lebih besar adalah matahari. Pada masjid yang menggunakan alang itu terdapat tulisan lafaz Allah dan Muhammad dalam lingkaran berwarna hitam. Ukiran pada alang menyimbolkan persatuan dan kesatuan yang mengikat suku Toraja. Masjid yang punya akulturasi penerimaan masyarakat Toraja pada Islam dan sebaliknya.

Dua rumah ibadah itu berdiri hanya berjarak 300 meter. Keduanya dibangun pada 1946 dan mengalami renovasi. Melalui disertasinya, romo berusia 38 tahun itu berharap bisa menjadi pintu masuk lintas iman untuk saling berdialog.

Selama ini penghakiman terhadap agama dan budaya tertentu muncul dari ketidaktahuan. “Meminimalisasi upaya saling menjelekkan agama. Sebagai kajian akademik untuk melihat perbandingan agama melalui pendekatan budaya,” kata dia.

Pilihan Editor: Dosen UGM Ciptakan Aplikasi untuk Menolong Pasien Henti Jantung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

2 hari lalu

Jaringan toko serba ada KK Super Mart. (Foto: Facebook/KK Super Mart)
Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

3 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

3 hari lalu

Damos Dumoli Agusman, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional. Sumber TEMPO/Suci Sekar
KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.


Paus Fransiskus Mau ke Indonesia Tahun Ini, Ada Apa?

4 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Paus Fransiskus Mau ke Indonesia Tahun Ini, Ada Apa?

Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia. Apa saja rangkaian kegiatannya selama di sini?


Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert
Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

Narsisis spiritual akan menggunakan ajaran agama dengan maksud membuat orang memenuhi keinginannya atau menyalahkan tindakan orang lain.


10 Rekomendasi Film Religi Netflix Untuk Temani Ngabuburit

7 hari lalu

Menonton film di Netflix menjadi opsi yang menarik untuk ngabuburit. Ini rekomendasi film religi Netflix yang cocok untuk menemani puasa Anda. Foto: Canva
10 Rekomendasi Film Religi Netflix Untuk Temani Ngabuburit

Menonton film di Netflix menjadi opsi yang menarik untuk ngabuburit. Ini rekomendasi film religi Netflix yang cocok untuk menemani puasa Anda.


Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

7 hari lalu

Masjid Jumeirah Dubai (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

Tur Masjid Jumeirah Dubai bukan hanya untuk mengajak turis melihat keindahan dan sejarah masjid, tetapi memperkenalkan Islam kepada orang asing.


Awal Mula Ragnar Oratmangoen Jadi Pemeluk Agama Islam, Dimulai dari Ajakan Teman ke Masjid

9 hari lalu

Ragnar Oratmangoen. Foto/Instagram
Awal Mula Ragnar Oratmangoen Jadi Pemeluk Agama Islam, Dimulai dari Ajakan Teman ke Masjid

Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen mulai mempelajari Islam hingga akhirnya memeluk agama tersebut pada usia 15 tahun.


9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

9 hari lalu

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran. Foto: Tebu Ireng
9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran.


Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

10 hari lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.