TEMPO.CO, Semarang - Sejumlah warga di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menjadi orang tua asuh nyamuk wolbachia. Wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga bila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten dan tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia.
Warga yang bersedia menjadi orang tua asuh tersebut dititipi ember berisi benih nyamuk wolbachia. Mereka diawasi oleh 30 anggota tenaga koordinator lapangan yang telah dibekali kompetensi.
"Pada Kamis lalu, 1 Juni 2023, berdasarkan dari pantauan tim korlap kami, sudah ada yang menjadi larva instar 1 dan sebagian ada instar 2," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, pada Kamis malam, 8 Juni 2023.
Menurut dia, setelah sepekan berselang sejak dimulainya program itu pada 30 Mei 2023, sudah ada yang berbentuk nyamuk. "Setelah itu terlaporkan lagi H+7 atau pada tanggal 5 Juni sebagian telur telah terbang menjadi nyamuk," katanya.
Dia berharap, nyamuk wolbachia yang telah terbang dapat berhasil kawin dengan nyamuk lokal. "Dan menelurkan kembali nyamuk ber-wolbachia yang tidak dapat menularkan virus dengue," ujar Hakam.
Namun, Hakam mengakui, program ini belum bisa dirasakan manfaatnya dalam waktu yang singkat. Butuh waktu enam sampai sembilan bulan untuk mengetahui keefektivitasan nyamuk berwolbachia tersebut, seraya menunggu nyamuk aedes aegypti lokal digantikan populasinya oleh nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan program ini selanjutnya akan dijalankan di seluruh wilayahnya di 16 kecamatan. "Memang untuk tahap pertama ini baru dilakukan di Kecamatan Tembalang karena prioritas kasus DB-nya yang selalu rangking satu dalam tiga tahun terakhir," tuturnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.