TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah keprihatinan global tentang perubahan iklim dan ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar fosil, pencarian solusi energi terbarukan semakin mendesak, termasuk bioetanol. Bioetanol, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif.
Berikut beberapa manfaat bioetanol sebagai sumber energi terbarukan yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat dan lingkungan.
1. Penghematan Bahan Bakar dan Performa
Dikutip dari U.S Department of Energy dampak bioetanol terhadap penghematan bahan bakar bervariasi tergantung pada perbedaan energi dalam campuran yang digunakan. Sebagai contoh, E85 yang mengandung 83 persen kandungan etanol memiliki energi sekitar 27 persen lebih sedikit dibandingkan bensin.
Dampak terhadap penghematan bahan bakar berkurang seiring dengan berkurangnya kandungan etanol. Jika dioptimalkan untuk menggunakan campuran etanol yang lebih tinggi, penghematan bahan bakar kemungkinan besar akan meningkat sebagai hasil dari peningkatan efisiensi mesin.
Etanol juga memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin, yang memberikan peningkatan tenaga dan kinerja. Sebagai contoh, para pembalap sering mengisi bahan bakar mobil balap mereka dengan E98 karena oktannya yang tinggi. Inisiatif Co-Optimization of Fuels and Engines meneliti potensi untuk meningkatkan efisiensi mesin melalui penggunaan campuran etanol dan bahan bakar nabati beroktan tinggi lainnya.
2. Membuka Lapangan Pekerjaan
Produksi etanol menciptakan lapangan kerja di daerah pedesaan yang membutuhkan kesempatan kerja. Menurut Renewable Fuels Association, produksi etanol pada tahun 2021 menyumbang lebih dari 73.000 pekerjaan langsung di seluruh negeri.
3. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Salah satu manfaat utama bioetanol adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ketika dibakar, bioetanol menghasilkan emisi karbon dioksida, tetapi jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti bensin atau diesel. Tanaman yang digunakan sebagai bahan baku bioetanol, seperti jagung atau tebu, juga menyerap karbon dioksida selama fotosintesis mereka, membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
4. Kemandirian Energi
Bioetanol memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri tanpa bergantung pada impor bahan bakar fosil. Dengan mengandalkan sumber daya hayati yang dapat diperbaharui, negara dapat membangun kapasitas produksi bioetanol yang lebih besar dan meningkatkan keberlanjutan energi secara keseluruhan.
Pilihan editor : Apa Itu Bioetanol yang Digunakan Sebagai Bahan Bakar Kendaraan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.