Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah keprihatinan global tentang perubahan iklim dan ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar fosil, pencarian solusi energi terbarukan semakin mendesak, termasuk bioetanol. Bioetanol, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif.

Berikut beberapa manfaat bioetanol sebagai sumber energi terbarukan yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat dan lingkungan.

1. Penghematan Bahan Bakar dan Performa

Dikutip dari U.S Department of Energy dampak bioetanol terhadap penghematan bahan bakar bervariasi tergantung pada perbedaan energi dalam campuran yang digunakan. Sebagai contoh, E85 yang mengandung 83 persen kandungan etanol memiliki energi sekitar 27 persen lebih sedikit  dibandingkan bensin.

Dampak terhadap penghematan bahan bakar berkurang seiring dengan berkurangnya kandungan etanol. Jika dioptimalkan untuk menggunakan campuran etanol yang lebih tinggi, penghematan bahan bakar kemungkinan besar akan meningkat sebagai hasil dari peningkatan efisiensi mesin.

Etanol juga memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin, yang memberikan peningkatan tenaga dan kinerja. Sebagai contoh, para pembalap sering mengisi bahan bakar mobil balap mereka dengan E98 karena oktannya yang tinggi. Inisiatif Co-Optimization of Fuels and Engines meneliti potensi untuk meningkatkan efisiensi mesin melalui penggunaan campuran etanol dan bahan bakar nabati beroktan tinggi lainnya.

2. Membuka Lapangan Pekerjaan

Produksi etanol menciptakan lapangan kerja di daerah pedesaan yang membutuhkan kesempatan kerja. Menurut Renewable Fuels Association, produksi etanol pada tahun 2021 menyumbang lebih dari 73.000 pekerjaan langsung di seluruh negeri.

3. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu manfaat utama bioetanol adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ketika dibakar, bioetanol menghasilkan emisi karbon dioksida, tetapi jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti bensin atau diesel. Tanaman yang digunakan sebagai bahan baku bioetanol, seperti jagung atau tebu, juga menyerap karbon dioksida selama fotosintesis mereka, membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

4. Kemandirian Energi

Bioetanol memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri tanpa bergantung pada impor bahan bakar fosil. Dengan mengandalkan sumber daya hayati yang dapat diperbaharui, negara dapat membangun kapasitas produksi bioetanol yang lebih besar dan meningkatkan keberlanjutan energi secara keseluruhan.

Pilihan editor : Apa Itu Bioetanol yang Digunakan Sebagai Bahan Bakar Kendaraan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LRT Bali Bakal Dibangun, Ekonom dan Pakar Usul Beberapa Skema Pembiayaan Kreatif

4 hari lalu

Aktivitas perjalanan LRT Jabodebek melintas di kawasan Setiabudi, Jakarta, Senin, 11 September 2023. Setidaknya ada empat gangguan utama yang telah diterima laporannya oleh Kemenhub, yaitu terkait pintu kereta, layar informasi penumpang, kelistrikan, dan sistem operasi. TEMPO/Subekti.
LRT Bali Bakal Dibangun, Ekonom dan Pakar Usul Beberapa Skema Pembiayaan Kreatif

Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira membeberkan skema pembiayan kreatif pembangunan LRT Bali.


Rekor Terbaru Emisi Karbon Global Sektor Energi, IEA: Capai 37 Miliar Ton

5 hari lalu

Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
Rekor Terbaru Emisi Karbon Global Sektor Energi, IEA: Capai 37 Miliar Ton

International Energy Agency (IEA) mengungkapkan, emisi karbon dioksida (CO2) secara global dari sektor energi mencapai rekor tertinggi baru yaitu 37 miliar ton (Gt) pada 2022. Angka ini 1 persen lebh tinggi dibanding level sebelum pandemi.


Klaim Kurangi Produksi Emisi Karbon 24 Persen, Ini Yang Dilakukan Freeport

5 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di acara Safe Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Klaim Kurangi Produksi Emisi Karbon 24 Persen, Ini Yang Dilakukan Freeport

PT Freeport Indonesia mengklaim telah mengurangi produksi emisi karbon sebesar 20 - 24 persen terhitung sampai 2023.


Bursa Karbon Sudah Diresmikan, Sampai Mana Progres Aturan Penerapan Pajak Karbon?

5 hari lalu

Ilustrasi pajak karbon. Shutterstock
Bursa Karbon Sudah Diresmikan, Sampai Mana Progres Aturan Penerapan Pajak Karbon?

Kemenkeu masih mematangkan regulasi mengenai pajak karbon, seiring dengan peluncuran Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon.


Konflik Armenia - Azerbaijan: Depo Bahan Bakar Meledak di Nagorno-Karabakh

6 hari lalu

Konflik Armenia - Azerbaijan: Depo Bahan Bakar Meledak di Nagorno-Karabakh

Di tengah konflik Armenia dan Azerbaijan, depo bahan bakar meledak hingga menewaskan 20 orang.


OJK Menilai Peran Sektor Keuangan Penting untuk Capai Target Net Zero Emission

6 hari lalu

Gedung OJK. Google Street View
OJK Menilai Peran Sektor Keuangan Penting untuk Capai Target Net Zero Emission

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute Agus Sugiarto menilai bahwa peran sektor keuangan sangat penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.


Bursa Karbon Resmi Diluncurkan, Jokowi: Ada Potensi Rp 3.000 Triliun Lebih

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 26 September 2023. Pada perdagangan perdana Bursa Karbon, BEI mencatat terdapat 13 transaksi dengan jumlah volume emis yang diperdagangkan mencapai 459.914 tCO2e. Selain itu, jumlah pengguna jasa bursa karbon saat ini baru mencapai 16 perusahaan. Tempo/Tony Hartawan
Bursa Karbon Resmi Diluncurkan, Jokowi: Ada Potensi Rp 3.000 Triliun Lebih

Perdagangan karbon melalui bursa karbon resmi diluncurkan hari ini.


Signify Dorong Konversi Lampu Konvensional ke Lampu LED untuk Kurangi Emisi Karbon

11 hari lalu

Lampu penerangan jalan yang menggunakan energi tenaga surya di Jalan Aek Natolu, Ajibata, Sumatera Utara. Foto: Signify.
Signify Dorong Konversi Lampu Konvensional ke Lampu LED untuk Kurangi Emisi Karbon

Signify, perusahaan produsen lampu merek Philips, mendorong konversi lampu konvensional ke lampu LED untuk kurangi emisi karbon.


Prancis Berencana Hapus Penerbangan Bertarif Murah

11 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Prancis Berencana Hapus Penerbangan Bertarif Murah

Menurut Transportasi Prancis, penerbangan murah tidak mencerminkan harga yang berdampak pada planet bumi.


Pemerintah Siapkan Aturan untuk Bisnis Jasa 'Gudang CO2' dalam Bentuk Perpres

20 hari lalu

carbon capture and storage. Foto : Global CSS Academy
Pemerintah Siapkan Aturan untuk Bisnis Jasa 'Gudang CO2' dalam Bentuk Perpres

Untuk dapat menjual jasa penyimpanan CO2 mengimplementasikan teknologi carbon capture and storage (CSS), pemerintah tengah menyiapkan aturan terkait.