TEMPO.CO, Jakarta - Bioetanol, sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, semakin populer sebagai alternatif bahan bakar fosil. Berikut beberapa cara membuat bioetanol dengan menggunakan bahan baku sederhana seperti jagung atau tebu.
Mengutip Modul Proses Pembuatan Bioethanol, proses pembuatan bioetanol dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu terdiri dari persiapan bahan baku, liquifikasi, sakarifikasi, fermentasi, destilasi.
Persiapan bahan baku
Pilih tanaman yang kaya akan karbohidrat sebagai bahan baku, seperti jagung, tebu, sorgum, atau ubi kayu. Pastikan bahan baku dalam kondisi segar dan berkualitas baik.
Jika menggunakan singkong sebagai bahan baku produksi bioetanol dapat
dilakukan dengan 2 cara: langsung digunakan untuk produksi, disimpan dengan Pengawetan.
Liquifikasi
Kandungan karbohidrat berupa tepung atau pati pada bahan baku singkong
akan dikonversi menjadi gula komplex menggunakan Enzym Alfa Amylase
0.03 persen dari jumlah total bahan baku. Ini dilakukan melalui proses pemanasan atau pemasakan pada suhu 90 derajat celcius selama 30 menit.
Pada proses ini tepung akan mengalami gelatinasi, mengental seperti Jelly.
Dalam kondisi optimum Enzym Alfa Amylase bekerja memecahkan struktur tepung secara kimia menjadi gula komplex. Proses Liquifikasi selesai ditandai dengan parameter bubur yang diproses berubah menjadi lebih cair seperti sup.
Sakarifikasi
Ini dilakukan dengan pendinginan bubur sampai mencapai suhu optimum untuk zat Enzym Gluko Amylase bekerja. Selanjutnya penambahan Enzym Gluko Amilase 0.02 persen dari jumlah total bahan baku.
Fermentasi
Pada tahap ini, tepung telah berubah menjadi gula sederhana yakni sebagian glukosa dan sebagian fruktosa dengan kadar gula berkisar antara 5 hingga 12 persen.
Proses selanjutnya pendinginan sampai suhu kurang lebih 37 derajat celcius. Kemudian ditambahkan pupuk urea sebanyak 0.14 persen dan pupuk NPK 0.02 persen dari jumlah total bahan baku sebagai bahan tambahan penyubur pertumbuhan sel ragi.
Destilasi
Destilasi atau penyulingan dilakukan untuk memisahkan alkohol dalam cairan beer hasil fermentasi. Dalam proses destilasi, pada suhu 78 derajat celcius ethanol akan menguap lebih dulu ketimbang air yang bertitik didih 95 derajat celcius.
Uap ethanol didalam destillator akan dialirkan ke kondensor sehingga terkondensasi menjadi cairan ethanol.
Pilihan editor : 4 Manfaat Bioetanol, Salah Satunya Bisa Mengurangi Emisi Rumah Kaca
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.