TEMPO.CO, Jakarta - Dua gempa mengguncang wilayah barat dan timur Indonesia pada minggu siang ini, 11 Juni 2023. Gempa pertama terjadi pukul 11:12:43 WIB, mengguncang wilayah Kabupaten, Cianjur, Jawa Barat. Sementara gempa kedua terjadi pukul 13.51.49 WIB mengguncang wilayah Oudate, Waropen, Papua.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang, Hartanto, mengatakan gempa tektonik dengan magnitudo 3,5 mengguncang pada kedalaman 10 kilometer. Ia juga menyebutkan gempa darat tersebut berada 9 kilometer arah barat daya Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang,” ujar Hartanto.
Berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cipanas, Pacet, Cugenang, dengan Skala Intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Di Cibodas, Kabupaten Cianjur, dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
Pada media sosial BMKG banyak warga mengaku merasakan gempa tersebut. Akun sitvlenia_rohmat97, misalnya, berharap tidak ada gempa susulan dengan magnitudo yang lebih besar mengingat rumahnya baru direnovasi.
Sedangkan warga di Komplek Perumahan Prima Nagrak Nusantara, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, dilaporkan berhamburan ke luar rumah.
"Dalam beberapa waktu ini kita sudah cukup tenang, dan tidak begitu khawatir dengan gempa. Tapi hari ini getaran gempanya cukup kuat, sampai warga di kompleks pada berhamburan ke luar rumah," kata Ketua RT 05 RW 010, Angga Purwanda.
Gempa Papua
Sementara itu pada pukul 13.51.49 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 5,1 di wilayah Oudate, Waropen, Papua. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, gempa darat berada di kedalaman 50 kilometer.
“Gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," ujar Daryono. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.
Gempa bumi ini dirasakan di Kabupaten Waropen II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan di Nabire dan Serui dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Berdasarkan data BMKG, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, hingga pukul 14.02 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.