TEMPO.CO, Jakarta - Meta meluncurkan aplikasi Threads, pada Rabu malam, 5 Juli 2023 dan sudah ada pemain lama yang merasa tersaingi. Data sementara, dalam waktu kurang dari 24 jam sejak peluncuran aplikasi, Threads telah mengumpulkan lebih dari 30 juta pengguna terdaftar.
Dan hal yang menarik lainnya, para pengguna baru tersebut langsung mencoba dan telah menghasilkan total 95 juta utas atau unggahan yang pastinya akan terus bertambah.
Twitter sebagai pemain lama dalam perpesanan mengancam akan menuntut Meta karena kekhawatiran tentang aplikasi Threads, menurut surat yang diterima oleh media Semafor. Terlihat pada surat yang ditujukan kepada CEO Meta Mark Zuckerberg tersebut, pengacara Twitter Alex Spiro berpendapat bahwa Meta menggunakan rahasia dagang dan kekayaan intelektual Twitter untuk membangun Thread.
“Meta mempekerjakan "lusinan" mantan karyawan Twitter untuk mengembangkan Threads,” tulis Spiro pada surat tersebut.
Spiro, yang juga pengacara pribadi Elon Musk dan mitra di firma hukum Quinn Emanuel. Seperti yang telah lama diketahui, tak lama setelah Musk menguasai Twitter, ia memecat banyak karyawan.
Baca juga:
Menurut Twitter, banyak dari mantan pekerja ini masih memiliki akses ke rahasia dagang Twitter dan informasi rahasia lainnya. Twitter menuduh bahwa Meta memanfaatkan ini dan menugaskan karyawan ini untuk mengembangkan aplikasi peniru yang melanggar hukum negara bagian dan federal.
Akibatnya, Twitter mengancam akan mengambil tindakan hukum dalam bentuk baik perdata maupun ganti rugi. Selain itu, Twitter menuntut agar Meta mengambil langkah segera untuk berhenti menggunakan rahasia dagang Twitter atau informasi yang sangat rahasia lainnya. “Meta juga tidak diizinkan untuk merayapi atau mengikis data Twitter,” demikian tuduhan yang diajukan.
Tanggapan Meta
Meta menanggapi surat Twitter dalam sebuah unggahan di Threads. Lewat pernyataan direktur komunikasi Andy Stone disebutkan tuduhan tersebut tidak benar.
"Tidak seorang pun di tim teknik Threads adalah mantan karyawan Twitter." Meta tampaknya tidak terlalu khawatir tentang hal ini.
Untuk diketahui, pada Mei, Twitter menuduh Microsoft menyalahgunakan API perusahaan melalui integrasi dengan beberapa produknya. Namun, Mastodon, BlueSky, Post dan lainnya, tidak pernah memicu ancaman tindakan hukum meskipun menggunakan antarmuka microblogging yang sama.
“Kalau mau bersaing, silakan. Kalau curang/ menyontek, tidak,” kata Musk dalam balasan unggahan tentang surat itu di Twitter. Cuitan tertanggal 7 Juli 2023 itu disukai 233 ribu orang dan telah dilihat oleh 11 juta.
Pilihan Editor: Mengenal Threads, Aplikasi Buatan Mark Zuckerberg yang Akan Saingi Hegemoni Twitter