Hasil studi mereka mendukung sebuah teori mengapa otak manusia terstimulasi untuk menggoyangkan badan. Dalam studi di laboratorium terhadap dua burung nuri dan ulasan mendalam terhadap video YouTube, para ilmuwan mencari berbagai tanda bahwa binatang sebenarnya merasakan irama musik yang mereka dengar.
Mereka menyimpulkan bahwa beberapa nuri memang bisa merasakan irama musik, bahkan dalam beberapa peristiwa, gajah juga mengikuti beat. Namun, para ilmuwan tidak menemukan bukti bahwa anjing dan kucing bisa menikmati musik, meski mereka hidup berdampingan dengan manusia dan musik. Simpanse, kerabat terdekat manusia, juga tak dapat merasakan irama.
Para ilmuwan itu menyatakan persamaan antara binatang penari dan manusia adalah kemampuan menirukan suara yang didengarnya, bahkan gajah pun bisa melakukannya. Sistem sirkuit otak yang mengatur kemampuan itu memungkinkan orang belajar berbicara, termasuk menari dan mengetuk-ngetukkan jari mengikuti musik, kata Aniruddh Patel dari Neurosciences Institute di San Diego, Amerika Serikat.
Hasil studi Patel dan timnya telah dipublikasikan dalam jurnal Current Biology pekan lalu. Video yang memperlihatkan kakatua Snowball menggoyangkan kepala dan menedang-nendangkan kakinya mengikuti irama musik telah ditonton lebih dari 2 juta kali di YouTube sejak video itu diunggah pada 2007. "Saya amat terkesan," ujarnya.
Patel mengontak pemilik Snowball di Indiana untuk melakukan beberapa jenis tes. Tes memperlihatkan Snowball tak hanya menirukan gerakan orang lain. Gerakannya mengikuti ritme lagu Backstreet Boys favoritnya, Everybody (Backstreet's Back), termasuk ketika para peneliti mempercepat dan memperlambat tune lagu itu. "Snowball bergerak seirama musik, sama seperti yang dilakukan anak-anak," ujar Patel. "Analisis statistik goyangan kepalanya menunjukkan hubungan dengan tempo."
TJANDRA DEWI | AP