TEMPO.CO, Bandung - Universitas Padjadjaran mengundang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk memberikan kuliah umum pada Jumat, 21 Juli 2023 di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. Namun menurut Rektor Unpad Rina Indiastuti, Firli batal hadir.
"Sedianya Bapak Ketua KPK akan hadir namun beliau berhalangan," kata Rina, Jumat 21 Juli 2023.
Firli digantikan oleh Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Amir Arief. Sementara menurut Kepala Kantor Komunikas Publik Unpad Dandi Supriadi, kedatangan Firli terkait pencanangan Zona Integritas di seluruh fakultas dan direktorat Unpad yang dinilai sangat berhubungan dengan gerakan anti korupsi di Indonesia.
“Kebetulan Ketua KPK juga memiliki materi untuk disampaikan, maka dibuatlah dalam bentuk kuliah umum,” kata Dandi, Rabu, 19 Juli 2023.
Kuliah umum dari Ketua KPK itu mengenai peran perguruan tinggi dalam pencegahan korupsi di Indonesia. Selain itu, menurut Dandi, Unpad mengundang Deputi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek.
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa atau BEM Kema Unpad menyiapkan rencana aksi boikot terhadap Ketua KPK Firli Bahuri. Lebih dari lima puluh mahasiswa Unpad menggelar orasi dan spanduk di depan Gedung Rektorat tempat acara.
Organisasi mahasiswa itu menyayangkan kinerja Ketua KPK dan kasus-kasus internal lembaga, seperti perselingkuhan dan suap. Ketua BEM Kema Unpad Haikal Febrian Syah mengatakan pihaknya telah membuat banyak kajian terkait kritik mahasiswa terhadap KPK.
Namun ketika banyak kritik dan kekecewaan terhadap KPK, Unpad malah mengundang Ketua KPK untuk mengajarkan perguruan tinggi dari bebas korupsi. “Ini kan menurut kami adalah sesuatu hal yang konyol. Ketika di dalam tubuh KPK saja belum bisa dibenahi tapi justru ini sok-sokan mau mengajarkan. Kami sayangkan juga kampus kami justru menerima,” kata Haikal, Rabu 19 Juli 2023.
Rencana aksi itu juga, menurut Haikal, dipicu oleh beberapa kuliah umum yang mengundang pejabat pemerintah atau menteri. Namun sayangnya, tidak banyak materi yang disampaikan.
“Kuliah umum hanya sekedar gimmick, retorika, tapi isinya hanya sekedar seperti layaknya kampanye soal pencapaian kementerian, membanggakan pencapaian personal menterinya,” kata Haikal.
Pilihan Editor: Unpad Masih Buka Jalur Mandiri Internasional, Cek Kuota dan Biaya Kuliahnya