Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Siswa SMP Tewas: Bupati Sukabumi Singgung Nasib Kepsek, Polisi Lakukan Autopsi

Reporter

image-gnews
Tim gabungan dari Satreskrim Polres Sukabumi, Polsek Nagrak dan dokter forensik RSUD Sekarwangi Cibadak saat melakukan autopsi terhadap jenazah Mandala Aditya Pratama di Kampung Selaawihilir, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Selasa, (25/7/2023). ANTARA/Aditya Rohman
Tim gabungan dari Satreskrim Polres Sukabumi, Polsek Nagrak dan dokter forensik RSUD Sekarwangi Cibadak saat melakukan autopsi terhadap jenazah Mandala Aditya Pratama di Kampung Selaawihilir, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Selasa, (25/7/2023). ANTARA/Aditya Rohman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Sukabumi Marwan Hamami turut menyoroti mengenai kasus tewasnya MA, siswa SMP di Kecamatan Ciambar diduga akibat tenggelam di Sungai Cileuluy usai mengikuti rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS. Ia mengancam memecat Kepala SMP Negeri 1 Ciambar jika ada unsur kelalaian atau pengabaian keselamatan.

"Jika benar terjadi saat MPLS dan pihak sekolah mengabaikan prosedur keselamatan pelajar, maka kami tidak segan memecat Kepala SMPN 1 Ciambar dari jabatannya," kata Marwan, Senin, 24 Juli 2023.

Menurut Marwan, untuk mengungkap kejadian tewasnya MA, pihaknya telah membentuk tim investigasi yang melibatkan pihak kepolisian. Jika hasil investigasi menemukan ada kelalaian dan prosedur yang diabaikan, maka ia memastikan akan memberikan sanksi pemecatan dari jabatan sebagai kepala sekolah.

Marwan pun meminta seluruh sekolah di Sukabumi untuk berhato-hati dan memastikan keselamatan seluruh anggota sekolah saat melaksanakan kegiatan apapun. Ia tak ingin kasus serupa terulang ke depannya.

Penyelidikan kepolisian

Untuk memastikan penyebab kematian MA, Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi melakukan autopsi jenazah. "Autopsi dilaksanakan hari ini mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini merupakan rangkaian penyelidikan Polres Sukabumi untuk mengungkap penyebab kematian dari korban," kata Kepala Polres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Maruly Pardede, Selasa, 25 Juli 2023.

Pelaksanaan autopsi dilakukan di lokasi jenazah dimakamkan di Kampung Selaawihilir Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar. Korban meninggal pada Sabtu, 22 Juli lalu dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tenggelamnya korban di Sungai Cileuluy. Polisi juga sudah meminta keterangan dari pihak sekolah dan rekan-rekan korban yang mengikuti kegiatan MPLS.

Mengenai tewasnya korban, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni sebelumnya mengatakan MA tewas tenggelam pada Sabtu saat kegiatan resmi MPLS di sekolah telah usai sehari sebelumnya. Namun diakuinya kegiatan lintas alam dan makan bersama pada Sabtu, di hari tewasnya MA, merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh SMPN 1 Ciambar.

Jujun juga menyampaikan bahwa saat kejadian, kegiatan dari sekolah sudah usai. MA pulang bersama tiga temannya, namun mampir berenang di Sungai Cileuluy hingga akhirnya terjadi musibah itu.

Dari informasi yang sempat disampaikan keluarga, MA tenggelam saat mencoba menolong temannya yang tenggalam. Namun nahas justru ia yang harus meregang nyawa.

Pilihan Editor: Buntut Siswa SMP Tenggelam, Disdik Kabupaten Sukabumi Evaluasi Kegiatan Usai MPLS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa M4,9 Guncang Sukabumi Malam Ini, Gempa Dangkal Karena Aktivitas Sesar Dasar Laut

2 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa M4,9 Guncang Sukabumi Malam Ini, Gempa Dangkal Karena Aktivitas Sesar Dasar Laut

BMKG mencatat gempa berkekuatan M 4,9 mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya pada pukul 21.12 WIB.


Polisi Thailand Tangkap Sopir Bus Sekolah yang Tewaskan 23 Siswa dan Guru

8 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan bus yang terbakar di pinggiran Bangkok, Thailand, 1 Oktober 2024. Bus itu terbakar saat mengangkut guru dan sejumlah siswa dari sekolah Wat Khao Phraya, dalam perjalanan kunjungan lapangan. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Polisi Thailand Tangkap Sopir Bus Sekolah yang Tewaskan 23 Siswa dan Guru

Polisi Thailand telah menangkap sopir bus sekolah pembawa siswa dan guru muda yang terbakar dan menewaskan 23 orang di pinggiran kota Bangkok.


Gempa Guncang Sukabumi dari Sesar Aktif, Ini Data dan Penjelasan BMKG

9 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Guncang Sukabumi dari Sesar Aktif, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa di Sukabumi adalah gempa kedua yang bisa dirasakan guncangannya pagi ini.


Warga Sukabumi Diguncang Gempa Darat Pagi Ini: Seperti Tanah Anjlok

9 hari lalu

Pusat gempa Sukabumi. Dok.BMKG
Warga Sukabumi Diguncang Gempa Darat Pagi Ini: Seperti Tanah Anjlok

Gempa M4,5 mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu pagi ini, 2 Oktober 2024.


25 Orang Tewas, Mayoritas Anak-anak, dalam Kebakaran Bus Sekolah di Thailand

9 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran memadamkan bus yang terbakar yang membawa guru dan siswa dari sekolah Wat Khao Phraya, di pinggiran Bangkok, Thailand, 1 Oktober 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
25 Orang Tewas, Mayoritas Anak-anak, dalam Kebakaran Bus Sekolah di Thailand

Sekitar 25 orang dikhawatirkan tewas ketika sebuah bus sekolah terbakar di pinggiran ibu kota Thailand, Bangkok


Dituduh Sebagai Pencuri, Pedagang Keliling Babak Belur Dihakimi Massa

10 hari lalu

Jujun Junaedi , 54 tahun, warga Kampung Hegarmanah, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jabar saat menunjukkan luka lebam di wajahnya akibat menjadi korban salah tangkap dan dihakimi warga di Kecamatan Cikembar pada Sabtu, 28 September 2024. ANTARA/Aditya Rohman
Dituduh Sebagai Pencuri, Pedagang Keliling Babak Belur Dihakimi Massa

Seorang pedagang babak belur dihakimi massa setelah dituduh sebagai pencuri. Tidak terima dengan perlakuan itu, pedagang tersebut melapor ke polisi.


8 Tempat Trekking di Sukabumi, Ada Rute Pendek untuk Pemula

13 hari lalu

Trekking di Sukabumi. Foto: Canva
8 Tempat Trekking di Sukabumi, Ada Rute Pendek untuk Pemula

Selain Puncak, Anda bisa menjadikan Sukabumi opsi untuk berpetualang saat weekend. Ini tempat trekking di Sukabumi yang bisa jadi referensi.


Tol Bocimi Ruas Cigombong-Cibadak Sudah Kembali Beroperasi

17 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang ambles di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengupayakan penanganan sementara dengan melakukan pemasangan tiang pancang guna memperkuat bagian yang terdampak longsor dan penanganan permanen baru akan dilakukan pascalebaran 2024 dalam waktu tiga bulan penanganan. ANTARA/Henry Purba
Tol Bocimi Ruas Cigombong-Cibadak Sudah Kembali Beroperasi

Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau tol Bocimi seksi II ruas Cigombong-Cibadak kembali beroperasional pasca-longsor pada 3 April 2024


Perusahaan Jepang di China Berencana Pulangkan Pegawai Usai Penikaman Siswa SD

20 hari lalu

Seorang wanita meletakkan karangan bunga di luar Sekolah Jepang Shenzhen, menyusul tewasnya seorang anak berusia 10 tahun setelah ditikam oleh seorang penyerang dalam perjalanan ke sekolah tersebut, di Shenzhen, provinsi Guangdong, Cina 19 September 2024. REUTERS/David Kirton
Perusahaan Jepang di China Berencana Pulangkan Pegawai Usai Penikaman Siswa SD

Beberapa perusahaan Jepang di China menawarkan untuk memulangkan stafnya setelah insiden penikaman maut di Shenzen, kata para karyawan


Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

21 hari lalu

Prajurit Tiongkok menghadiri latihan pengendalian massa di Shenzhen Bay Sports Center di Shenzhen, Cina, Jumat, 16 Agustus 2019. Latihan ini digelar di sebuah stadion yang terletak di seberang perairan Hong Kong dan dekat jembatan yang melintasi perbatasan.  REUTERS/Thomas Peter
Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan