TEMPO.CO, Solo - Pendidikan vokasi saat ini menjadi primadona. Kriteria untuk pencapaian indikator kinerja utama atau IKU pendidikan vokasi kini pun telah disamakan dengan perguruan tinggi.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Jamal Wiwoho ketika ditemui awak media di sela-sela acara Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) Tahun 2023 di Ruang Indraprasta UNS Solo, Selasa, 25 Juli 2023.
"Memang dalam persepsi masyarakat masih pendidikan akademik, tapi dalam kekinian pendidikan vokasi ini telah menjadi primadona. Bahkan di Kementerian (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek) juga sekarang baru di zamannya Pak Nadiem Makarim (Menteri Dikbudristek) ini ada DirjenbSekolah/Pendidikan Vokasi," ujar Jamal.
Jamal mengungkapkan saat ini kriteria-kriteria untuk pencapaian IKU pendidikan vokasi pun disamakan dengan pendidikan tinggi. Tercatat ada 8 kriteria pencapaian IKU pendidikan akademik di perguruan tinggi. "Kriteria-kriteria untuk pencapaian IKU saja juga ya. Jadi IKU yang 8 kriteria itu disamakan antara S1 (strata 1) dan vokasi menjadi tidak ada lagi perbedaan sehingga pencapaian IKU 1 sampai 8 di S1 sama dengan pencapaian di sekolah vokasi," katanya.
Dalam buku panduan yang diterbitkan Kementerian mengenai panduan IKU perguruan tinggi, 8 kriteria itu adalah lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan program studi berstandar internasional.
UNS menjadi tuan rumah Rakernas FPTVI Tahun 2023. Kegiatan itu diikuti 19 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Jamal turut berharap melalui kegiatan itu dapat menjadi jejaring yang saling menguatkan dalam pengembangan pendidikan vokasi Indonesia yang menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, berkecakapan hidup, dan berkepribadian Pancasila untuk Indonesia yang lebih baik.
Baca juga: Cara Mendapatkan Beasiswa di UI, Bisa Bebas Biaya Kuliah Sampai Lulus
Sekolah Vokasi berkontribusi buat Indonesia
Sementara itu Ketua Umum FPTVI yang juga Dekan Sekolah Vokasi (SV) UNS Solo, Santoso Tri Hananto mengatakan penyelenggaraan acara itu untuk implementasi program kerja FPTVI. Ia berharap melalui kegiatan seminar dan Rakernas itu diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa Indonesia.
“Terima kasih kepada para hadirin yang telah berkenan hadir dalam acara FPTVI ini. Selepas acara seminar nasional ini, akan dilanjutkan dengan rapat kerja. Kami mohon di setiap bidang komisi untuk nantinya dapat menyepakati program kerja yang akan diselenggarakan di tahun 2023 dan 2024 beserta tuan penyelenggara dan akan diselenggarakan kapan. Mudah-mudahan dari kegiatan ini dapat bermakna bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia,” tutur Santoso.
Santoso menambahkan pihaknya juga berkeinginan agar FPTVI dapat memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia. Salah satu agenda besar FPTVI pada akhir November mendatang juga akan diselenggarakan Olimpiade Vokasi Indonesia atau Olivia. Rencananya kegiatan itu dihelat di UNS.
"Dan, untuk Olivia ini Insya Allah tahun depan akan masuk ke event tahunan Pusat Prestasi Nasional atau Puspresnas. Kemudian tahun depan FPTVI akan genap berusia 10 tahun maka pada Oktober tahun depan juga akan diadakan Kongres FPTVI," ucap dia.
Pilihan Editor: Daftar 4 Beasiswa UGM yang Masih Tersedia hingga Oktober 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.