TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) mengadakan pemeriksaan kesehatan terhadap lebih dari 9 ribu mahasiswa baru sejak Senin, 24 Juli hingga 4 Agustus mendatang. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan mahasiswa baru demi menunjang kelancaran belajar-mengajar, sekaligus sebagai langkah awal UI melahirkan lulusan yang sehat fisik dan mental.
Menurut Kepala Klinik Satelit Makara UI, Dhanasari Vidiawati, pengidentifikasian kondisi kesehatan mahasiswa merupakan bagian dari komitmen UI dalam menyediakan fasilitas tambahan yang dibutuhkan mahasiswa.
“Untuk memastikan layanan pemeriksaan kesehatan yang mudah diakses oleh mahasiswa, UI menyiapkan anggaran sehingga semua fasilitas kesehatan selama pemeriksaan kesehatan dapat diakses secara gratis,” ujar Dhanasari dikutip dari situs UI pada Kamis, 27 Juli 2023.
Kegiatan ini melibatkan beberapa unit di UI yaitu Klinik Satelit Makara, Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi, serta Direktorat Kemahasiswaan.
Mahasiswa yang mengikuti pemeriksaan ini akan menjalani beberapa tahap untuk memvalidasi informasi kesehatan mereka. Tahapan diawali oleh pengisian formulir yang berisi riwayat kesehatan pribadi dan riwayat kesehatan keluarga.
Para mahasiswa juga diminta untuk mengisi formulir khusus guna mengetahui keberadaan masalah kesehatan mental, perilaku terkait masalah kesehatan, atau informasi terkait kebutuhan khusus. Selanjutnya, mahasiswa menjalani pemeriksaan fisik di Klinik Satelit Makara.
Selanjutnya, mahasiswa akan menerima hasil pemeriksaan yang terekam langsung di medical record. Hasil pemeriksaan ini berupa keterangan dari dokter tentang perlu atau tidaknya diambil tindakan lebih lanjut.
Tindakan lanjut yang dimaksud seperti pemeriksaan laboratorium darah, rontgen, konsultasi dengan psikolog, atau pemeriksaan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan.
Nadine, mahasiswa Teknik Sipil yang telah mengikuti pemeriksaan kesehatan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif UI. Menurutnya, waktu pemeriksaan yang fleksibel dan dapat dipilih sangat membantu mahasiswa baru yang memiliki jadwal kegiatan cukup padat.
“Kegiatan ini sangat well-organized sehingga tidak ada antrean yang menjalar. Tenaga kesehatan memberi arahan yang jelas dan melakukan pemeriksaan dengan cekatan, mulai dari pengukuran tensi, berat badan, dan tinggi badan, serta pengecekan kesehatan mata,” katanya.
Selama kegiatan berlangsung, Klinik Satelit memastikan bahwa seluruh mahasiswa baru akan mengikuti pemeriksaan ini, dengan kuota seribu mahasiswa per hari. Klinik Satelit juga akan memberikan kartu Pembatasan Aktivitas Fisik (PAF) bagi mahasiswa yang memiliki kondisi kesehatan tertentu selama pelaksanaan kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK).
Dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini, Dhanasari berharap data kesehatan mahasiswa dapat termonitor dengan baik, sehingga apabila ada masalah kesehatan dapat segera tertangani.
Dia mengatakan, “Dalam usaha UI untuk menciptakan lingkungan kampus sehat, kami mengharapkan kesadaran dari para mahasiswa untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dan berkoordinasi dengan baik agar UI, khususnya Klinik Satelit, dapat terus memantau kondisi kesehatan seluruh mahasiswa UI.”
Pilihan Editor: Cerita Mahasiswa Unair Ditolak Banding UKT karena Alasan Orang Tua Pensiun