Tim Big Bang memenangi kompetisi dengan proyek ciptaan mereka bernama “Moses” atau “Malaria Observation System and Endemic Surveilance.” Moses merupakan sebuah sistem peranti lunak yang diciptakan dengan tujuan mengurangi tingkat kematian akibat penyakit malaria.
Menurut Tony Seno Hartono, National Technology Officer PT Microsoft Indonesia, sistem yang dibuat tim dari ITB tersebut, memodifikasi perangkat bergerak berbasis Windows Mobile. Cukup meneteskan darah penderita ke alat tersebut, maka informasi akan langsung dikirim ke server yang menggunakan platform Windows Azure. Lalu, sistem tersebut akan mengidentifikasi penderita.
“Dalam waktu 10 menit, orang tersebut akan ketahuan sakit malaria atau tidak,” kata Seno. Bahkan, alat ini memiliki kemampuan mendeteksi malaria lebih cepat daripada diagnosa dokter. Menurut Seno, alat ini diharapkan bisa mengatasi kasus kematian akibat malaria yang banyak terjadi di negeri ini.
Big Bang terpilih menjadi juara pertama menyisihkan 50 tim lainnya yang menjadi peserta kompetisi. Dari 50 tim, Microsoft Indonesia telah beberapa kali melakukan penyaringan menjadi 20 peserta, lalu menyaringnya lagi hingga menjadi tiga finalis. Dua finalis lainnya adalah Tim Kabayan dari Institut Teknologi Telkom (dulu STT Telkom) yang kemudian menjadi juara kedua, dan Tim Pusaka, juga dari ITB menjadi juara ketiga.
Tim Kabayan menciptakan Sistem Demeter, sebuah sistem informasi pangan di suatu daerah untuk mengatasi masalah kelaparan. Adapun Tim Pusaka menciptakan Sistem Galaxy, sebuah sistem untuk mengurangi angka kemiskinan dengan memanfaatkan RFID, atau Radio Frequency Identification.
Menurut Seno, dari tahun ke tahun, nama Indonesia semakin dikenal di ajang Imagine Cup, kompetisi bergengsi yang digelar Microsoft Corporations tersebut. “Nama Indonesia selalu ada di final, karena mahasiswa-mahasiswa Indonesia sangat berkualitas,” katanya.
Imagine Cup tahun ini mengambil tema “menyelesaikan masalah-masalah dunia yang tersulit”, seperti masalah kelaparan dan kemiskinan. Pengumuman pemenang kompetisi tersebut dilakukan oleh CEO Microsoft Corporations, Steve Ballmer yang hadir di ajang Microsoft Developer Conference di Jakarta.
Dimas