TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Selasa, 8 Agustus 2023 sekitar 39.000 peserta Jambore Dunia akan dipindahkan dari Saemangeum, Korea Selatan ke tempat yang lebih aman karena datangnya Topan Khanun. Sebanyak 1.500an kontingen Indonesia juga akan dipindahkan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah akan memindahkan pramuka Indonesia yang sedang mengikuti Jambore Dunia itu karena topan Khanun diperkirakan mendekati wilayah tersebut pada 9-10 Agustus 2023. “Besok (Selasa) sekitar siang dan sore,” kata dia, Senin, 7 Agustus 2023.
Rencananya, peserta Jambore akan dipindahkan secara bertahap menggunakan 1.000 bus. Proses pemindahan diperkirakan akan memakan waktu selama 14 jam.
Retno memohon doa agar proses pemindahan Pramuka Indonesia berjalan lancar dan selamat. Ia juga memastikan delegasi Pramuka Indonesia belum akan dipulangkan, melainkan hanya dipindahkan untuk mengantisipasi cuaca buruk.
Menurut Retno, KBRI di Korsel sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk lokasi yang menjadi tempat tujuan pemindahan Pramuka Indonesia.
Sejauh ini, kondisi semua peserta Indonesia dalam keadaan aman. Mereka sempat tampil dengan pertunjukan kesenian di panggung utama pada Senin malam, 7 Agustus 2023 bersama 15 negara lain yang lolos seleksi untuk tampil di panggung utama Jambore.
Jambore Pramuka Dunia yang dihelat setiap empat tahun. Tahun ini, acara itu diikuti sekitar 43.000 anak muda dari 158 negara pada tahun ini. Pada 2023, para peserta Jambore Dunia di Korsel berhadapan dengan tantangan cuaca panas dengan suhu mencapai 38 derajat Celsius dan kelembapan tinggi.
Pilihan Editor: Cuaca Panas Esktrem Landa Korea, Pramuka: Jambore Dunia dalam Batas Aman