TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik terjadi secara beruntun di selatan Bandung pada Jumat, 8 September 2023. Dari catatan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG, gempa beruntun itu terjadi sejak pukul 03.53 WIB. Hingga pukul 06.28 sudah terjadi lima kali gempa dengan kekuatan yang beragam.
Seluruh gempa itu diinformasikan BMKG dari kedalaman dangkal yang seragam, yaitu 5 kilometer. Lokasi sumber gempanya pun sama di arah tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang berjarak antara 36-37 kilometer.
Pada pukul 03.53 WIB, gempa bermagnitudo 1,5, dengan titik koordinat 7,35 derajat lintang selatan dan 107,56 derajat bujur timur. Kemudian gempa pada pukul 04.01 dengan magnitudo 1,6 pada titik koordinat 7,36 derajat lintang selatan dan 107,56 derajat bujur timur.
Pukul 04.08, gempa bermagnitudo 1,8 dari titik koordinat 7,35 derajat lintang selatan dan 107,56 derajat bujur timur.Selanjutnya pukul 05.02, kekuatan gempanya bermagnitudo 2,1 dari titik koordinat 7,35 derajat lintang selatan dan 107,57 derajat bujur timur. Lalu pukul 06.28 terjadi lagi gempa dengan magnitude 1,5 pada koordinat 7,32 derajat lintang selatan dan 107,57 derajat bujur timur.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan penyebab gempa beruntun itu aktivitas Sesar Garsela, singkatan dari Garut Selatan. Dari gambar data BMKG terlihat beberapa titik merah sumber gempa yang berkumpul di sekitar garis panjang sesar yang berarah barat daya-timur laut.
“Itu aktivitas sesar aktif biasa, enggak harus membahas foreshock (gempa pendahuluan), mainshock (gempa utama), atau afte shock (gempa susulan),” kata Daryono, Jumat, 8 September 2023.
Sebelumnya muncul dugaan dan kekhawatiran dari warga bahwa serangkaian gempa itu sebagai fore schock atau gempa pendahuluan. Menurut Daryono, masyarakat tidak usah terlalu resah dan khawatir. “Memang di situ terdapat struktur sesar aktif. Namun dalam sejarahnya gempa-gempa di situ tidak ada yang besar, di atas magnitudo enam,” ujarnya.
Meski begitu, menurut Daryono, potensi maksimal gempa dari Sesar Garsela sejauh ini belum teridentifikasi.
Sebelumnya gempa dari lokasi sekitar yang sama, terjadi pada Selasa, 5 September 2023, pukul 05.39 dengan magnitudo 2,4 berlokasi di titik koordinat 7,21 derajat lintang selatan dan 107,44 derajat bujur timur. Kemudian pada Rabu malam, 6 September 2023, pukul 18.35 WIB, gempa bermagnitudo 2,9 berskala intensitas II MMI dirasakan di daerah Cibeureum, Pangalengan, Kertasari, dan Pacet.
Getaran hanya dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda ringan yang digantung bergoyang. Sumber gempa berada di darat pada titik koordinat 7,14 derajat Lintang Selatan dan 107,64 derajat Bujur Timur. Lokasi pusat atau episenter lindu berjarak sekitar 18 kilometer arah tenggara Kabupaten Bandung.
Dari hasil riset Pepen Supendi, Andri Dian Nugraha, dan Sri Widiyantoro pada 2017 gempa dari Sesar Garsela pernah merusak rumah warga pada 2016 dengan magnitudo 4,2 dan bermagnitudo 3,9 pada 2017 di Pangalengan, Kabupaten Bandung, dan Kamojang, Garut. Sumber gempa berlokasi di dua titik yang berbeda segmen, yaitu Segmen Kencana sepanjang 17 kilometer berarah barat daya, adapun segmen Rakutai sejauh 19 kilometer membentang searah timur laut. Kedua segmen itu pada peta digambarkan tidak saling menyambung atau terputus.
Kemudian riset 2018 yang diterbitkan Pepen dan tim jurnal Geoscience Letter (Springer) meyakini bahwa ada hubungan antara gempa di Samudra Hindia selatan dengan gempa di daratan Garut. Pada 8 April 2016 muncul gempa bermagnitudo kurang dari 3 sebanyak enam kali di Sesar Garsela. “Kemungkinan berhubungan dengan gempa di laut pada 6 April 2016 yang bermagnitudo 5,9 dua hari sebelumnya,” kata Pepen, Ahad, 5 Februari 2023.
Meski begitu, pada kasus gempa dari Sesar Garsela berikutnya, tidak selalu berkaitan dengan lindu di Samudera Hindia. “Kemungkinan hanya gempa dengan magnitudo besar dan jaraknya cukup dekat saja yang dapat memicu aktivitas gempa di sesar tersebut,” ujar Pepen. Selain itu juga dipengaruhi tingkat tegangan di Sesar Garsela.
Pilihan Editor: Gempa Bermagnitudo 4,7 Guncang Pangandaran dan Sekitarnya, dari Laut