Tidak cuma menemui konstituen secara langsung, mereka juga mulai tebar pesona di layar televisi. Di luar media elektronik, para bakal calon juga mulai menggaet simpati lewat media daring (online). Susilo Bambang Yudhoyono, kandidat incumbent dengan panggilan SBY, adalah yang pertama meluncurkan situs web resmi untuk pemilu presiden. Situs SBY Presidenku (http://www.sbypresidenku.com/) telah dipublikan sebulan lalu, sebelum SBY mendeklarasikan diri berpasangan dengan mantan Menteri Koordinator Perekonomian Boediono.
Dari menu dan fiturnya, SBY Presidenku, yang dirancang Fox Indonesia, memang tampak paling lengkap dibanding situs milik kandidat lain. Situs yang desainnya sekilas mirip situs Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama ini juga terang-terangan menjaring dukungan lewat ranah maya. Para pendukung bisa menjadi anggota komunitas "Pendukung SBY" dengan mendaftar lebih dulu melalui situs ini.
Direktur Fox Indonesia Choel Malarangeng mengklaim SBY Presidenku sebagai media daring pemilu presiden pertama di Indonesia yang membentuk komunitas melalui ranah maya. Diluncurkan secara resmi dua pekan yang lalu, situs ini menjaring hampir 14 ribu pendukung. Selain itu, "Hampir tiap hari dikunjungi sekitar 25 ribu orang," ujarnya.
Selain fitur komunitas pendukung SBY, situs ini menyediakan beberapa menu. Jika ingin melihat profil si anak Pacitan itu, pengunjung bisa melihat di menu "SBY". Ada lagi menu "Komunitas", yang berisi beberapa kelompok pendukung SBY, dan "Forum", yang menyediakan ruang diskusi bagi para anggota. Setiap anggota bisa mengomentari topik-topik yang dilempar. Semuanya, tentu saja, terkait dengan pemilihan presiden dan sang "jago".
Namanya juga media kampanye, wajar jika situs ini menampilkan kelebihan-kelebihan sang calon. Hal itu bisa dilihat di menu "Indikator". Di sini pengunjung disuguhi data kemajuan dan keberhasilan yang dicapai selama SBY menjadi presiden sejak 2004. Dari bidang ekonomi, politik, hukum, luar negeri, kesehatan, pendidikan, pertanian, sampai pemberantasan korupsi. Yang menarik, situs ini juga menyediakan menu "Lagu dan Puisi." Di menu itu, pengunjung bisa mendengarkan lagu-lagu ciptaan SBY, yang memang punya hobi musik.
Nah, seperti tak mau kalah oleh SBY, rekan yang kini jadi pesaing, Jusuf Kalla alias JK, juga mulai menyapa konstituen di ranah maya. Namun, berbeda dengan SBY Presidenku, yang merupakan situs "calon presiden", JK telah menyertakan nama pasangannya, Wiranto, dalam blog resmi yang dirilis tim humas JK-Wiranto. Blog Jusuf Kalla-Wiranto 2009 (http://jk-wiranto-2009.com/) ini dirilis bersamaan dengan peresmian kantor Chemistry Media Center, pusat informasi dan komunikasi politik pasangan tersebut di Jakarta awal pekan ini.
Selain biografi, blog berisi alasan mengapa JK-Wiranto yang paling layak dipilih rakyat. Tentu saja, blog itu juga mengulas apa saja kelebihan pasangan yang mewakili Jawa dan luar Jawa tersebut. Menurut Wakil Ketua Tim Humas JK-Wiranto, Pompeida Hidayatullah, blog ini akan menjadi salah satu alat komunikasi dengan konstituen. Namun, berbeda dengan kubu SBY, JK tak berupaya menjaring dukungan lewat dunia maya. "Media ini hanya pelengkap," katanya.
Alasannya, jumlah pengguna Internet di Indonesia tergolong sedikit, 5-10 persen saja. Dari jumlah itu, suara konstituen masih terbagi ke kandidat lain. "Jadi, efektivitasnya tidak terlalu besar," kata Pompeida. Menurut dia, politik lebih efektif lewat dunia nyata. "Konstituen lebih ingin pasangan ini datang menemui daripada cuma lewat dunia maya."
Menyusul SBY dan JK, pasangan Megawati-Prabowo atau "Mega-Pro" juga akan membuat situs web khusus. Amran Nasution, Direktur Media Center Mega-Pro, mengakui pihaknya belum meluncurkan situs pasangan tersebut. Baik Megawati maupun Prabowo masih mengandalkan situs resmi partai masing-masing. Karena mereka akan maju berpasangan, pihaknya sedang merencanakan pembuatan satu situs untuk pasangan ini. "Dalam waktu dekat akan kami luncurkan."
DIMAS