TEMPO Interaktif, BANDUNG:- Peneliti dari 12 negara dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Internasional yang digelar Institut Teknologi Bandung pada 15 - 20 Juni mendatang. Acara itu akan membahas masalah bioteknologi, energi terbarukan, teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan wilayah lingkungan dan infrastruktur, serta seni dan budaya.
“Konferensi ini untuk mengantisipasi krisis dunia yang diperkirakan muncul pada 2025, khususnya di negara-negara berkembang,” kata Ketua Panitia Armein Z. Langi dalam jumpa pers di ITB, Rabu (10/6).
Menurut dia, antisipasi krisis dunia itu dirancang dengan membangun masyarakat cerdas berbasis komunitas. Riset-riset nantinya akan diarahkan ke penelitian terapan untuk mengurangi kesulitan infrastruktur dan kemiskinan masyarakat negara berkembang.
Panitia mengundang peneliti dari 12 negara, seperti Malaysia, Jepang, Arab Saudi, Thailand, India, Pakistan, Nigeria, Taiwan, dan Filipina. Dari dalam negeri, selain ITB dan Bandung, pemakalah bakal datang dari Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bogor, Riau, Surakarta, Jember, Magelang, dan Kendari. Total ada 250 makalah yang akan disampaikan.
Acara yang masih rangkaian Dies Emas ITB itu akan memakai dua tempat, Aula Barat dan Aula Timur. Setiap hari, konferensi akan dimulai pukul 8 pagi hingga 5 sore. Di akhir acara, konferensi akan mendeklarasikan agenda riset yang penting untuk masyarakat dunia ketiga.
ANWAR SISWADI