TEMPO Interaktif, Jakarta: Para analis mengatakan penurunan harga laptop Apple minggu ini menunjukkan bahwa perusahaan itu - yang dalam sejarahnya anti terhadap penurunan harga, tidak kebal terhadap krisis ekonomi.
Pada hari Senin Apple mengurangi harga laptop MacBook Pro dan MacBook Air antara 6,3-28 persen, dengan pemotongan harga terendah untuk MacBook Pro 13 inci dan pemotongan terbesar untuk MacBook Air.
"Pemotongan harga itu menunjukkan bahwa Apple tidak kebal terhadap pergerakan pasar," kata Charles Smulders, seorang analis di Gartner.
"Ini merupakan konsesi terhadap kondisi perekonomian," tambah Ross Rubin, seorang analis perusahaan riset pasar ritel NPD Group. "Saya melihat ini lebih sebagai langkah bertahan."
Dua model MacBook Pro 13 inci menerima pemotongan US$ 100 menjadi US$ 1.199 dan US$ 1.499, atau penurunan 7,7 persen dan 6,3 persen. Model level tengah dengan layar 15 inci, sekarang dihargai US$ 1.699, US$ 1.999, dan US$ 2.299, atau pemotongan 15 persen, 13 persen, dan 8 persen. Dan MacBook Pro 17 inci turun dari US$ 2.799 menjadi US$ 2.499, atau penurunan 10,7 penurunan.
Penurunan harga MacBook Air untuk model yang lebis tipis menjadi US$ 1.499 dan US$ 1.799. Apple memangkas US$ 300 dan US$ 700, atau 16,7 persen dan 28 persen untuk harga masing-masing model itu.
Pemotongan lebih besar di laptop level tengah dan atas sudah diprediksi para analis. "Tidak mengejutkan bahwa kita melihat pengurangan pada laptop yang paling mahal itu," kata Rubin. "Di situlah Apple memiliki margin tinggi untuk disesuaikan."
COMPUTERWORLD | ERWIN Z