Pasalnya, pemadaman dan perubahan tegangan listrik bisa berakibat fatal bagi peralatan elektronik. “Seperti komputer, lemari es, pemutar DVD dan decoder,” kata Country Manager APC by Schneider Electric Indonesia, Andy Low, dalam rilisnya kemarin.
Belum lagi perubahan tegangan listrik yang dapat terjadi kapan saja karena sebab-sebab lain. Seperti halilintar, korslet, atau karena adanya perangkat yang memakan daya besar seperti alat pendingin ruangan atau AC.
Fluktuasi tegangan listrik ini tentu saja tak hanya merusak peralatan elektronik yang mahal dan sensitif. Perubahan tegangan listrik itu bahkan sering kali menyebabkan peralatan tak berfungsi. Bagi sebuah perusahaan, hal ini tentu bisa mengakibatkan turunnya produktifitas dan hilangnya data.
Karena itu, perusahaan dan masyarakat umum perlu mengantisipasi pemadaman listrik bergilir itu. Antara lain, dengan menambahkan Uninterruptible Power Supply (UPS) unit pada perangkat elektronik yang harus terus menyala pada saat listrik padam.
Perusahaan-perusahaan juga harus mempertimbangkan untuk menggunakan generator dan UPS Unit sebagai satu rangkaian. “Generator memerlukan waktu untuk mulai, berarti ada jeda waktu ketika listrik padam dan generator bekerja. Sebuah UPS unit dapat mengatasi jeda waktu ini,” ujar Andy Low.
Dimas