Plus:
Bentuknya unik, layar sentuhnya juga inovatif dengan SurePress, memungkinkan dua jempol masih menari-nari. Kamera 3,2 megapiksel dan dilengkapi pelacak GPS.
Minus:
Layar sentuhnya kurang responsif saat menggulung layar, tak seperti iPhone.
Ringkasan:
Inilah penantang iPhone yang tangguh. Desainnya, layar sentuhnya--walau belum sempurna--dan fitur push mail BlackBerry bisa menjadi andalan.
Lalu produsen besar seperti Nokia, Samsung, dan HTC pun mendidih kepalanya. Mereka berbondong-bondong mengincar jalur ini. Nokia punya N 5800 Xpress. Samsung punya Omnia. HTC maju dengan HTC TouchDiamond 2. Tapi resep ini ternyata belum memuaskan.
"Demam" serupa melanda kantor Research in Motions, produsen BlackBerry, di Kanada. Mereka ikut-ikutan merintis BlackBerry layar sentuh, yakni BlackBerry Storm dengan layar sentuh yang disebut SurePress (membuat layar ini harus ditekan sampai terdengar klik).
Berbeda dari layar sentuh biasa, BlackBerry memang menyodorkan dua teknologi, yakni sentuhan biasa untuk menggulung layar dan SurePress untuk menekan tombol yang dipilih.
SurePress memiliki keunggulan sekaligus kelemahan. Keunggulannya, berbeda dari layar sentuh iPhone, memungkinkan dua jempol jari yang berukuran besar menari-nari di layar. Kalau Anda sudah memegang ponsel ini tiga hari, Anda akan terbiasa dengan model tombol layar sentuh QWERTY.
Sayangnya, SurePress ini tak diikuti dengan layar yang responsif terhadap sentuhan. Untuk menggulung layar, misalnya, kerap kali harus melakukan sentuhan 2-3 kali baru layar tergulung seperti yang diharapkan. Ini berbeda dengan iPhone, yang tombol virtualnya amat enak untuk menggulung layar atau memperbesar tampilan. Hanya, jangan coba-coba memakai jempol untuk menyentuh tombol virtual iPhone, bisa-bisa salah pencet.
BlackBerry memang tak seperti iPhone. BlackBerry dirancang dengan fitur push mail, yang bisa menerima dan membalas banyak surat elektronik (surel) atau instant messenger, dan mudah untuk berselancar di Internet. Ini membutuhkan banyak sentuhan. Itulah sebabnya layar sentuh BlackBerry harus mendukung model tombol QWERTY. Teknologi SurePress-nya cocok untuk fitur ini.
Secara desain, Storm lumayan menarik. Namun, ia tak bisa mengalahkan kecantikan iPhone. Ukurannya lebih pendek dan lebih tebal.
Layar Storm berukuran 3,25 inci dengan teknologi VGA. Layar ini lumayan bagus dan bisa menampilkan 65 ribu warna atau gambar dengan resolusi 480 x 360 piksel. Dengan layar lebar, ponsel ini benar-benar menghibur. Menikmati video ataupun berselancar di web dengan Storm sama menyenangkannya dengan menggunakan iPhone.
Layar Storm ini juga dilengkapi akselerometer seperti iPhone, sehingga layar bisa berubah dari moda vertikal ke horizontal saat ponselnya diputar ke kiri atau ke kanan.
Fitur-fitur ponsel ini sangat menarik. Ia sudah dilengkapi koneksi 3G. Selain itu, ada pelacak lokasi atau GPS. Bila Anda melengkapi ponsel ini dengan peta Google, Anda tak akan tersesat di kota-kota besar seperti Jakarta.
Soal kualitas suara dan tampilan video, Storm tak berbeda dari pendahulunya, BlackBerry Javeline. Kamera pada perangkat ini juga sudah 3,2 megapiksel seperti Javeline.
Storm dilengkapi sistem operasi versi 4,7. Sistem ini sudah dilengkapi pengolah dokumen MS Word, Excel, PowerPoint, maupun pembaca berkas PDF. Kelemahan sistem operasi ini adalah boros daya baterai.
"(Daya) baterainya cuma tahan sehari," kata Ivan Laksana, programmer yang kepincut dengan Storm. Namun, kelemahan ini bisa diakali dengan upgrade ke versi 5.0. "Dijamin bisa dipakai untuk 2-3 hari," katanya
BURHAN | KARTIKA
Spesifikasi:
* Dimensi: 6,1 x 1,5 x 11.2 cm.
* Protokol e-mail mendukung POP3 dan IMAP4.
* Transfer data lewat MMS, SMS, dan WWW.
* Mudah untuk chatting: Yahoo! Messenger, AOL Instant Messenger, Windows Live Messenger, dan BlackBerry Messenger.
* Bisa dijadikan modem Internet untuk laptop/komputer.
* Koneksi bisa 3G, EDGE, dan GSM.
* Kamera 3,2 megapiksel.
* Koneksi 3,5G, Bluetooth 2.0, GPS.
* Slot 1 MicroSD.
