Pro 2 adalah penerus generasi pertama yang diluncurkan pada tahun lalu. Setidaknya ada dua fitur baru yang ditawarkan oleh ponsel ini, yaitu Conference Bridge, dan Straight Talk.
Conference Bridge bicara tentang kemampuan ponsel seharga Rp 8,9 jutaan ini melakukan konferensi cukup dengan menaruhnya terbalik di permukaan meja. Konferensi bisa dilakukan melalui kontak yang ada di e-mail atau pengaturan pada menu panggilan.
Adapun Stright Talk adalah teknologi yang membuat suara yang keluar dari ponsel saat konferensi terdengar jelas di ruangan tertutup. Ada sebuah tombol di punggung untuk membuat penelepon tak mendengar komunikasi di ruangan.
Pro 2 adalah ponsel pintar berkeyboard QWERTY model Tilt Slider. Layar bisa digeser lalu ditegakkan seperti laptop. Ia beroperasi dengan Windows Mobile 6.1 Profesional.
Adapun HTC Snap adalah ponsel dengan banderol Rp 3,9 jutaan. Ponsel yang beroperasi dengan Windows Mobile 6.1 standar ini tak berlayar sentuh seperti “saudaranya”.
Modelnya mengingatkan kita pada BlackBerry dengan keyboard QWERTY dan tombol trackball berkemampuan Enter untuk bernavigasi di menu-menunya. HTC menambahkan sebuah tombol hijau yang disebut Inner Circle.
Di dalam Inner Circle terdapat e-mail dari kontak yang cukup sering diakses. “Ini untuk mempermudah kita mencari e-mail di inbox,” kata Agus Sugiharto, Country Manager HTC Indonesia di Jakarta pada hari ini.
DEDDY SINAGA