Printer tersebut merupakan sumbangan dari beberapa donatur, salah satunya dari produsen kosmetik The Body Shop. Printer ini melengkapi koleksi peralatan yang diperuntukkan bagi siswa tuna netra yang dimiliki UI. Sebelumnya UI memiliki komputer bicara dan scanner dengan software open book yang mampu menghasilkan scanning file bagi tuna netra.
Pada acara peluncuran yang dimulai pukul 10:00 WIB, salah seorang mahasiswa tuna netra UI, Arif, 19 tahun, mempertontonkan cara kerja dari printer tersebut. Dengan komputer bicara, ia mengetik sebuah kalimat yang kemudian dicetak dengan menggunakan printer braille.
Kepala Pusat Kajian Disabilitas Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) UI, Irwanto, mengharapkan dengan adanya printer tersebut, UI dapat menjadi tempat di mana semua mahasiswa yang memiliki keterbatasan dapat mencari ilmu. ”Saya berharap UI menjadi tempat orang yang dianggap tidak sempuna menjadi sempurna,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (26/6).
Ia juga menghimbau agar para calon mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik untuk tidak merasa minder ataupun takut untuk mendaftar ke UI. “Kita anjurkan mahasiswa cacat untuk masuk UI,” ujar dia.
TIA HAPSARI