Nasabah bank yang ingin melakukan transaksi pembayaran, mentransfer uang, atau mengecek saldo tak perlu lagi seperti dulu: harus pergi ke anjungan tunai mandiri atau antre di bank untuk mencetak transaksi pada buku tabungan. Saat ini, di mana pun dan kapan pun, nasabah cukup menggunakan telepon selulernya untuk mengecek saldo atau melakukan transaksi lewat jaringan Internet.
Namun, kendati mengadopsi teknologi terbaru, faktor keamanan tentu harus diutamakan. Jika perbankan salah memilih peranti yang rentan terhadap gangguan virus, misalnya, tentu bisa berakibat fatal. Layanan kepada nasabah bisa terganggu.
PT IBM Indonesia, salah satu penyedia solusi korporat, belum lama ini menawarkan sebuah perangkat yang mengutamakan "nilai keamanan" tersebut. IBM WebSphere Data Power, perangkat tersebut, didesain khusus untuk memediasi perusahaan atau organisasi yang ingin mengimplementasikan strategi Service Oriented Architecture (SOA).
SOA adalah solusi yang disediakan IBM agar perusahaan mendukung perkembangan teknologi informasi itu. "Dengan SOA, perusahaan bisa mendukung perubahan teknologi informasi, dengan aset dan sistem yang sudah dimiliki," kata Aloysius Pratomo, WebSphere Brand Leader PT IBM Indonesia.
Adapun IBM WebSphere Data Power adalah perangkat yang mempermudah konektivitas dari layanan SOA tersebut. "Secara umum, perangkat ini disebut enterprise service bus atau ESB-nya," ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tommy--demikian ia biasa dipanggil--menggambarkan bagaimana perangkat ini diterapkan dalam perbankan. Misalnya jika bank ingin membuka layanan seperti transaksi atau cek saldo lewat Internet. Tentu bank harus membuka sistemnya agar bisa diakses oleh nasabah mereka melalui Internet. "Nah, ESB inilah yang akan meng-handle konektivitasnya," kata dia.
Dalam penerapan SOA, perangkat IBM WebSphere Data Power, yang berbentuk boks, tinggal diletakkan pada rak, lalu dikoneksikan dengan sistem. Tak cuma untuk bidang perbankan, perangkat ini juga bisa digunakan untuk bidang industri telekomunikasi atau pabrikan (manufaktur).
Misalnya sebuah pabrik ingin memudahkan para pelanggannya dalam memesan barang. Dengan perangkat ini, perusahaan dapat mengelola layanan-layanan yang ada dalam jaringan internal mereka, sekaligus bisa dikonsumsi para rekanan atau biasa disebut business to business. "Misalnya ada rekanan mau mengirim PO (pesanan), bisa kirim otomatis lewat Internet."
Secara teknis, IBM WebSphere Data Power mempunyai empat fungsi. Bisa melakukan converting, transformasi data, dan routing serta mendistribusikan event. Misalnya dalam sistem internal perusahaan hanya dikenal protokol ffp. Sedangkan untuk melakukan layanan keluar, biasanya menggunakan http. "Nah, perangkat ini bisa mengkonversinya ke http," ujar Tommy.
Sedangkan fungsi routing dalam perbankan misalnya jika ada permintaan nasabah yang ingin mengecek saldo rekeningnya. Perangkat inilah yang "mengantar" permintaan tersebut ke sistem yang menyediakan layanan. "Perangkat ini tahu layanan ini ada di core banking atau di sistem yang mana."
Adapun distribusi event adalah fungsi mengelola banyaknya permintaan yang melewati sistem. Gunanya, "Misalnya di sebuah bank ada transaksi-transaksi mencurigakan, bank bisa meng-capture transaksi itu," katanya.
Selain empat fungsi itu, Tommy memastikan perangkat yang sudah dipakai sejumlah perusahaan besar itu mengutamakan keamanan. Pasalnya, WebSphere Data Power ini murni perangkat keras. Tidak ada sistem operasi maupun hard disk yang ditanamkan. "Jadi tidak rentan terhadap serangan virus."
Perangkat ini juga bisa menangkal XML attack yang dikirim melalui layanan terbuka tersebut. Alat ini juga 30-40 kali lebih cepat ketimbang ESB berbentuk software, yang juga tersedia di pasar.
Penggunaannya tergantung kebutuhan. Jika perusahaan melayani sekitar 100 transaksi per detiknya, cukup satu buah Data Power. Untuk sebuah solusi, perangkat ini memang tergolong mahal. Harga paket pemasangan per boksnya US$ 80-120 ribu atau sekitar semiliar rupiah. Perangkat ini memang disasarkan untuk perusahaan berskala besar, tentunya, yang mengutamakan keamanan.
Dimas
IBM WebSphere Data Power
-Kecepatan
Lebih cepat 30-40 kali daripada ESB software.
-Implementasi
Lebih mudah. Tidak perlu instal sistem operasi.
-Keamanan
Perangkat keras berbentuk boks, tanpa sistem operasi dan hard disk. Tidak rentan terhadap virus dan serangan.