Meski para teknisi tidak menemukan adanya kerusakan akibat sambaran petir yang terjadi Jumat siang, NASA perlu meninjau sistem listrik pesawat itu paling tidak selama satu hari. Mereka sekaligus akan memutuskan apakah pengisian bahan bakar Endeavour bisa dilakukan untuk peluncuran Minggu petang waktu setempat.
Mike Moses, kepala tim peluncuran misi Endeavour, mengungkapkan, petir-petir menyambar dalam jarak setengah kilometer dari landasan. “Sistem proteksi petir terbukti berjalan baik,” ujar Moses sambil menerangkan sensor dan kabel-kabel yang berperan mengarahkan petir menjauhi badan pesawat, tangki eksternal maupun dua roket pendorongnya.
Proses pengecekan ulang bisa diselesaikan dalam 24 jam, namun Moses membuka kemungkinan penundaan akan dilakukan lagi bila pekerjaan itu molor. Biasanya, pengujian ulang menyeluruh terhadap sistem pesawat ulang alik memang bisa makan waktu sampai dua pekan.
Cuaca pada Minggu malam di Florida (besok pagi waktu Indonesia) diperkirakan akan jauh lebih baik, dengan peluang Endeavour untuk meluncur sebesar 60 persen. Kekhawatiran utama adalah kemungkinan masih terjadinya badai petir.
NASA hanya punya waktu sampai Selasa atau Rabu untuk mengirim Endeavour menempuh misinya mengantar kompartemen laboratorium Kibo milik Jepang ke stasiun antariksa internasional (ISS). Setelah tenggat itu, penerbangan dengan pesawat ulang alik akan dihentikan sampai akhir Juli. Bila tenggat terlewati, NASA dengan amat sangat terpaksa harus mengalihkan misi pengiriman itu kepada Soyuz, pesawat pengangkut nirawak Rusia.
(AP)