TEMPO.CO, Jakarta - Banjir akibat luapan Sungai Krueng Kulu dan Krueng Tadu didi Kabupaten Nagan Raya, Aceh, berangsur surut. Merujuk laporan Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa pagi, 14 Mei 2024, volume air yang menggenang sejak sehari sebelumnya, persisnya sejak Senin dinihari, berkurang secara bertahap.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan banjir tersebut sempat merendam lebih dari 480 unit rumah di empat kecamatan. Keempat daerah yang terdampak, antara lain Kecamatan Tadu Raya, Kecamatan Beutong, Kecamatan Kuala, dan Kecamatan Suka Makmue.
Menurut Muhari, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Nagan Raya memprakirakan masih ada potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat pada 14-15 Mei 2024. Hujan tersebut berpeluang diikuti angin kencang.
Muhari mengimbau masyarakat dan pemerintah di Kabupaten Nagan Raya untuk mengantisipasi risiko banjir susulan. Dengan curah hujan yang masih tinggi, masyarakat diminta tetap memantau kondisi cuaca dan mengikuti arahan dari lembaga antisipasi bencana.
"Jika hujan turun dengan durasi satu jam dan jarak pandang sekitar 50 sentimeter tidak terlihat jelas, segera mengungsi secara mandiri ke tempat yang lebih tinggi dan aman,” ucap Muhari.
Pilihan Editor: Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi