Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

image-gnews
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Vaksinasi massal itu digelar karena pelaku transportasi publik melakukan mobilitas dan interaksi dengan masyarakat yang tinggi sehingga berisiko terpapar COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Vaksinasi massal itu digelar karena pelaku transportasi publik melakukan mobilitas dan interaksi dengan masyarakat yang tinggi sehingga berisiko terpapar COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Universitas Airlangga (Unair), Septi Ariadi, mengatakan kabar penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pemasarannya memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Menurut dia, penarikan vaksin buatan produsen farmasi di Inggris yang bersifat mendadak itu mempengaruhi kepercayaan publik terhadap program vaksinasi nasional.

"Menimbulkan keraguan terkait keamanan dan efektivitas vaksin, serta kekhawatiran untuk mengikuti program vaksinasi selanjutnya," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa, 14 Mei 2024.

Menurut Septi, kabar penarikan vaksin AstraZeneca sudah beredar sejak lama, namun baru menjadi perbincangan hangat pada saat ini. Penarikan vaksin disebabkan banyak faktor. "Namun, cara pemerintah yang terkesan sporadis dalam menyampaikan informasi, dan melakukan penarikan, dapat memicu kecemasan publik."

Hilangnya vaksin AstraZeneca dari peredaran, dia meneruskan, bisa membuat para penerima manfaatnya khawatir, terutama mereka yang belum menyelesaikan vaksinasi lanjutan. Masyarakat ekonomi kelas bawah yang kesulitan terhadap mengakses sumber daya kesehatan juga dianggap semakin terdesak.

“Penarikan vaksin dapat memperburuk situasi dan mempersulit mereka untuk mendapatkan perlindungan yang memadai dari Covid-19,” ujar Septi.

Di sisi lain, tetap muncul respons ketakutan terhadap efek samping AstraZeneca. Sebagian masyarakat tetap khawatir meski para ahli dan otoritas kesehatan sudah membantah adanya dampak komplikasi dari vaksin AstraZeneca.

Agar tidak terkesan abu-abu, Septi berharap pemerintah bisa memberi penjelasan yang akurat, transparan, dan komprehensif mengenai alasan penarikan vaksin AstraZeneca. Inisiatif itu akan mengurangi kekhawatiran publik, serta membangun kepercayaan terhadap program vaksinasi nasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pemerintah harus terbuka kepada publik,” ucap dia. “Mulai dari soal efek samping AstraZeneca, bagaimana efektivitasnya, kegunaannya, serta dampak minimal yang ditimbulkan.”

Septi menghubungkan fenomena ini dengan salah satu teori sosiologi kesehatan, yakni prevention action. Jika diberi informasi mengenai tindakan pencegahan kesehatan, seperti vaksin, masyarakat bisa menimbang risiko dan manfaatnya dengan lebih baik. Sebagian akan memutuskan tetap menggunakan vaksin itu. Sisanya kemungkinan berpindah ke vaksin merk lain, bahkan bisa saja tidak melakukan vaksinasi sama sekali.

Selain soal alasan penarikan vaksin, mencakup risiko dan manfaatnya, pemerintah diminta menegaskan langkah yang akan diambil ke depannya.

“Penarikan tersebut menjadi pengingat bahwa program vaksinasi adalah proses yang dinamis dan berkelanjutan,” ucap Septi.

Pilihan Editor: Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

1 jam lalu

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin pada santri Madrasah Muhammadiyah dalam ruang kelas pesantren di Kelurahan Kebon Pisang, Bandung, Rabu, 11 November 2020. Sedangkan kelas 2 dan 5 mendapat imunisasi lanjutan tetanus difteri, sebagai bagian dari program pemerintah di Bulan Imunisasi Anak Sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium belum tentu disebabkan tertusuk benda berkarat.


Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

1 jam lalu

Seorang ulama mengobati pasien dengan terapi Rugyah di Masjid Al Markaz, Makassar, (16/6). Terapi Ruqyah adalah salah satu pengobatan untuk membantu mengeluarkan jin atau yang sering disebut dengan Khodam. TEMPO/Fahmi Ali
Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

Cek khodam online, menurutnya, menjadi viral karena masyarakat Indonesia sangat suka dengan hal mistis dan cocoklogi.


Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman Terkait Kematian Bayi di Sukabumi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman Terkait Kematian Bayi di Sukabumi

Kombinasi vaksin pada imunisasi ganda tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampaknya.


Finlandia akan Memulai Vaksinasi Flu Burung untuk Manusia, Pertama di Dunia

5 hari lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Finlandia akan Memulai Vaksinasi Flu Burung untuk Manusia, Pertama di Dunia

Finlandia berencana menawarkan vaksinasi flu burung sebagai tindakan pencegahan minggu depan kepada beberapa pekerja yang berisiko tinggi.


Setelah dari Kampus ke Kampus, Film Penculikan Aktivis 98 'Yang (Tak Pernah) Hilang' Diputar di 3 Bioskop

5 hari lalu

Petrus Bima Anugerah alias Bimo Petrus ( memakai topi) saat mengunjungi kos-kosan aktivis SMID di Jalan Jojoran Surabaya pertengahan 1997.  Foto: dok Ikohi
Setelah dari Kampus ke Kampus, Film Penculikan Aktivis 98 'Yang (Tak Pernah) Hilang' Diputar di 3 Bioskop

Film 'Yang (Tak Pernah) Hilang' menceritakan perjalanan hidup Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah yang hilang sejak prahara reformasi 1998.


Biaya Kuliah Kedokteran Unair 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Kampus Universitas Airlangga Surabaya. ANTARA/HO-Humas Unair.
Biaya Kuliah Kedokteran Unair 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian UKT dan IPI S1 Kedokteran Unair 2024 jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri.


Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

6 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

Vaksinasi dan imunisasi adalah istilah yang berkaitan erat namun memiliki perbedaan mendasar.


Media Sosial Bantu Film Horor Naik Daun, Akademisi Unair: Ceritanya Viral Duluan

6 hari lalu

Beberapa adegan di Film Vina: Sebelum 7. Foto: Instagram/@finasebelum7harifilm.
Media Sosial Bantu Film Horor Naik Daun, Akademisi Unair: Ceritanya Viral Duluan

Pengamat film dari Unair menilai kesuksean genre horor-kriminal di Indonesia ditopang oleh media sosial. Kisah viral cenderung masuk ke layar lebar.


Gagal SNBP, Azizah Menjadi Salah Satu Calon Mahasiswa Termuda Unair Jalur SNBT

7 hari lalu

Azizah Nailatul Ramadhani (Dok. Unair)
Gagal SNBP, Azizah Menjadi Salah Satu Calon Mahasiswa Termuda Unair Jalur SNBT

Azizah diterima di program studi (prodi) S1 Ilmu Politik Unair dengan usia yang baru menginjak 16 tahun.


6 Langkah Mengurangi Risiko STSS, Penyakit Apakah Itu?

10 hari lalu

Ilustrasi bakteri. reddit.com
6 Langkah Mengurangi Risiko STSS, Penyakit Apakah Itu?

Apakah itu penyakit infeksi bakteri STSS? Berikut 6 cara mengurangi risiko terdampak penyakit ini.