Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencari Identitas Pria Berinsial N

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bom bunuh diri yang meledak di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jumat pekan lalu, membuat tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Republik Indonesia kembali bekerja keras. Di tangan tim tersebutlah proses pengidentifikasian pelaku maupun korban, yang sebagian besar kondisinya telah hancur, dilakukan.

Dalam prosesi identifikasi pelaku, yang oleh Kepala Polri Bambang Hendarso Danuri disebut berinisial N, kemarin polisi telah menjemput orang tua Nur Said dan adiknya, Udi Mas'ud, dari Temanggung, Jawa Tengah. Nur Said diduga adalah pria berinisial N tersebut. Mereka dibawa ke Semarang untuk menjalani pemeriksaan contoh darah, liur, dan rambut, yang akan dicocokkan dengan DNA pelaku di tempat kejadian.

Uji DNA kini telah menjadi prosedur baku dalam proses identifikasi korban bencana. DNA akan memastikan identitas masing-masing korban. Polisi mengangkut kedua orang tua dan adik Nur Said untuk memastikan apakah dia benar-benar orang yang dicari. Sebab, hasil pengujian DNA yang diperoleh dari kedua orang tua dan satu saudara kandung menghasilkan probabilitas identitas yang tertinggi, mencapai 99,96 persen, dibandingkan dengan kepastian yang dihasilkan pemeriksaan DNA terhadap satu saudara kandung, yang hanya 92,1 persen.

Uji DNA juga lebih efektif daripada mencari data primer, seperti rekam gigi pelaku atau korban, apalagi sidik jari. Sayangnya, proses pengujian DNA perlu waktu yang cukup lama, bahkan bisa mencapai dua minggu.

Selain mencari dan menyelidiki identitas pelaku, tim DVI Polri masih harus mengidentifikasi sejumlah jenazah korban. Sampai kemarin, masih empat jenazah yang belum teridentifikasi dari sembilan korban yang tewas dalam tragedi itu. Proses identifikasi agak sulit lantaran kondisi tubuh mereka rusak parah.

Salah satu jenazah yang berada di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Sukanto, Kramatjati, diduga adalah Ibrahim, penata bunga di Hotel Ritz-Carlton, yang hilang sejak kejadian itu. Sedangkan satu jenazah yang masih menunggu proses identifikasi berjenis kelamin perempuan. Tubuhnya tidak utuh. "Kepala, lengan kanan, dan dua kaki mulai dari lutut hilang," kata petugas ruang pemulasaran jenazah di rumah sakit itu.

Lima korban tewas lain yang telah teridentifikasi sudah diambil oleh keluarga masing-masing, yaitu empat warga asing dan satu warga Indonesia. Warga asing itu adalah Timothy Mackay, pria 60 tahun asal Selandia Baru, serta tiga warga Australia, yaitu Garth McEvoy, 39 tahun, Nathan Verity, dan Craig Sanger. Adapun Evert Mokodompis, 33 tahun, warga Ciledug, Tangerang, telah dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Garth McEvoy bisa dikenali setelah tim DVI merekonstruksi jasad korban. McEvoy adalah salah satu dari lima korban pengeboman di Hotel JW Marriott. "Ciri-ciri fisik korban identik dengan informasi yang diperoleh polisi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Nanan Soekarna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya identifikasi juga masih terus dilakukan tim DVI terhadap tiga korban yang tewas di Hotel Ritz-Carlton. Sebenarnya angka tiga korban tewas itu adalah kesimpulan yang diambil polisi setelah tim DVI mengidentifikasi dua tubuh tanpa kepala dan sebuah kepala. "Polisi baru bisa memastikan bahwa salah seorang di antaranya adalah perempuan. Tapi belum bisa dipastikan apakah dia pelakunya," katanya.

Semula kepala itu diyakini pasangan salah satu dari kedua tubuh tersebut, namun kepala itu ternyata milik korban lain. Sampai saat ini polisi belum menemukan dua kepala korban yang diduga terserak di sekitar lokasi kejadian. "Itu yang masih kami cari," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Ketut Untung Yoga, Sabtu lalu.

Upaya pencarian menemui kesulitan karena sebagian tubuh korban ditemukan dalam kondisi tercerai-berai. "Itu mengapa kami mengerahkan tim DVI," katanya.

Hingga saat ini, kata Ketut, tim DVI masih terus bekerja merekonstruksi tubuh korban yang rusak tersebut. Ketut mengatakan proses identifikasi memang perlu waktu sehingga dia minta masyarakat bersabar.

Berbeda dengan upaya identifikasi korban pengeboman sebelumnya, kali ini seluruh proses dilakukan oleh personel Polri. Sejumlah negara asing, seperti Amerika Serikat dan Australia, sebenarnya telah memberi tawaran untuk membantu, namun tawaran itu belum dipergunakan.

TJANDRA DEWI | RIKY FERDIANTO | MUH SYAIFULLAH | REZA M

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

10 September 2016

Polisi Federal Australia memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) lokasi ledakan bom di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 10 September 2004. Ledakan yang terjadi sehari sebelumnya menewaskan 9 orang. Dok. TEMPO/Arie Basuki
Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

Peringatan bom Kuningan ini bertujuan mengingatkan bahwa aksi terorisme sangat berbahaya.


Kisah Wahyudi, Polisi Korban Bom Kuningan  

9 September 2014

Korban bom Kuningan yang tergabung dalam Forum Kuningan membagikan bunga mawar kepada pengendara untuk memperingati 10 tahun tragedi bom Kuningan di depan Kedubes Australia, Jakarta, 9 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Kisah Wahyudi, Polisi Korban Bom Kuningan  

Saat ini Wahyudi masih menggunakan alat bantu selang untuk
mengalirkan oksigen dari saluran pernafasan ke otak.


Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati  

9 September 2014

Sebuah karangan bungan diletakkan di seberang kantor Kedubes Australia untuk memperingati 10 tahun tragedi bom Kuningan yang diselenggarakan oleh korban bom Kuningan dan mahasiswa di Jakarta, 9 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati  

Peringatan itu dihadiri korban dan keluarga korban bom Kuningan.


Pasca Bom Hunian Hotel Ritz Carlton Anjlok

1 Maret 2010

Pasca Bom Hunian Hotel Ritz Carlton Anjlok

Pasca peledakan bom di hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Pusat, hunian hotel berskala internasional tersebut anjlok hingga 30 persen. "Pengunjung drastis menurun, sampai sekarang belum pulih kembali," ujar Direktur Sumber Daya Manusia Ritz Carlton Benny Kasana saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/1).


Taufan alias Mustofa Dipindah ke Tahanan Polda Sulawesi Selatan

26 Juli 2009

Taufan alias Mustofa Dipindah ke Tahanan Polda Sulawesi Selatan

Taufan Haji atau Mustofa Akbar, yang sempat diduga Noordin M Top, dipindah dari tahanan kepolisian resor ke markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.


Bom Kuningan Identik dengan Bom Bali dan Cilacap

19 Juli 2009

Bom Kuningan Identik dengan Bom Bali dan Cilacap

Polisi memastikan bom yang diledakkan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton memiliki kesamaan dengan bom Bali dan Cilacap. Ada kesamaan, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).


Satu Korban Warga Australia Teridentifikasi

19 Juli 2009

Satu Korban Warga Australia Teridentifikasi

Polisi berhasil mengidentifikasi satu korban ledakan bom di Hotel JW Marriot. Korban bernama Garth Mc Evoy, warga negara Australia, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).


Benda Diduga Bom Ditemukan di Stasiun Citayam

6 September 2007

Benda Diduga Bom Ditemukan di Stasiun Citayam

Sebuah benda mencurigakan yang diduga bom rakitan ditemukan di tempat pembuangan sampah Kali Baru dekat Stasiun Citayam, Depok hari ini. Benda berbentuk tabung menyerupai dinamit itu berwarna merah, berdiameter 5 cm dan panjang 30 cm. Tabung itu dikeliling oleh kabel dan di luarnya terdapat tulisan Super Zavaron Turkey 1818206.


Polisi Lakukan Pemeriksan Detail Rumah Jabir

8 Agustus 2007

Polisi Lakukan Pemeriksan Detail Rumah Jabir

Kepolisian Resort Madiun dan tim uji bom dari Komando Brimob Kepolisian Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar rumah Jabir alias Gempur Budi Angkoro --pelaku bom di Kuningan, Jakarta


Granat Ditemukan di Rumah Pelaku Bom Kuningan

8 Agustus 2007

Granat Ditemukan di Rumah Pelaku Bom Kuningan

Sebuah granat nanas yang diduga masih aktif ditemukan di halaman belakang rumah pelaku bom Kuningan, Jabir alias Gempur Budi Angkoro, di RT 02/RW 01 Dusun Mojorejo, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun pada Selasa (7/8) malam.