Sebuah studi terbaru yang dilakukan tim peneliti di Toronto, Kanada, mengungkap kalau bukan cuma asap rokok ataupun knalpot mobil yang bisa memperbesar peluang seorang anak—yang masih dalam rahim sekalipun--mengidap asma. Orang tua yang stres juga bisa meningkatkan risiko penyakit sesak nafas itu pada anak.
“Memang ada korelasi antara polusi udara dan asma, dan korelasi itu tumbuh semakin kuat dengan semakin tingginya si anak 'terkontaminasi' dengan kondisi stres dalam rumah tangga,” ujar Ketan Shankardass, ketua tim dari Pusat Riset Kesehatan Urban di The Li Ka Shing Knowledge Institute, Rumah Sakit St. Michael, Toronto.
Shankardass menjelaskan, hingga saat ini penyebab asma belum diketahui. Belum adanya obat juga menyebabkan penyakit yang sudah diderita 150 juta orang di dunia itu menjalar semakin luas. Setiap dekade selalu ada 50 persen pasiennya yang baru. “Temuan hasil studi ini membantu menyumbang kepada pemahaman kita tentang proses penyebab asma,” katanya.
Hasil studi yang melibatkan data dari 2.497 anak berusia lima sampai sembilan tahun di California Selatan, Amerika Serikat, itu telah diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi internet. Shankardass dan timnya menetapkan waktu tiga tahun untuk mengamati perkembangan asma pada setiap anak itu.
(HEALTHDAY)