TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepulan debu partikel gas seluas Bumi terlihat di atmosfer Jupiter. Planet terbesar yang diasuh Matahari itu diduga belum lama ini tertumbuk obyek besar semacam komet atau asteroid.
Dugaan itu dibuat setelah Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menindaklanjuti temuan Anthony Wesley, astronom amatir dari Murrumbateman, Australia pada Minggu 19 Juli lalu. Saat itu, dengan teleskop 14,5 inci baru di halaman belakang rumahnya, Wesley melihat tanda gelap di atmosfer kutub selatan Jupiter.
Butuh setengah jam bagi ahli pemrograman komputer itu untuk mencermatinya sebelum memutuskan menulis ke dalam milis para astronom. Diantara yang menerima suratnya adalah astronom NASA yang sedang bersiap meneliti Jupiter menggunakan teleskop inframerah di Mauna Kea, Hawaii. #Petunjuk yang kami dapat darinya adalah adanya tanda tidak biasa dan sangat gelap,# kata Glenn Orton, ilmuwan NASA.
Gambar yang lalu dirilis Orton dan kawan-kawan, selain memperlihatkan olakan partikel yang sangat luas, merekam pemanasan yang dialami bagian atas troposfer dengan kemungkinan adanya emisi esktra gas amonia. Tidak ragu lagi mereka langsung merujuk kejadian 15 tahun lalu ketika Jupiter dihantam Komet Shoemaker-Levy 9.
Tapi, karena para ilmuwan tidak melihat kejadian tumbukan, mereka tidak tahu skala dan massa obyek yang sekarang. Berdasarkan 'kepulan' debu partikelnya Leigh Fletcher, juga dari NASA, menduga apapun obyek itu jauh lebih kecil daripada Bumi.
Para astronom sebenarnya memiliki banyak petunjuk akan terjadinya tumbukan seperti ini. Mereka bisa mendeteksi dan memperkirakannya lewat jejak lesatan si komet. Tapi, kali ini tidak ada petunjuk apapun hingga tanda gelap itu tiba-tiba terlihat.
(BBC/AP)