TEMPO.CO, Jakarta - Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sejak Sabtu, 13 Juli 2024. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat enam desa di Kecamatan Krayan Selatan sempat terendam, yaitu Desa Long Budung, Long Pupung, Pa Urang, Pa Sing, Pa Tera, dan Dalan.
"Tercatat 696 jiwa atau 238 kepala keluarga terimbas," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Kamis, 24 Juli 2024.
Menurut Muhari, genangan air itu merendam 238 rumah warga lokal. Ada juga 15,25 hektare (Ha) lahan sawah, sebuah jembatan, dan jaringan infrastruktur air bersih yang turut terdsmpak. "Jembatan yang mengalami kerusakan tersebut menyebabkan akses Desa Long Layu menuju wilayah Krayan Tengah terputus," ucap dia.
Dari kecamatan yang sama, ada juga longsor yang titiknya tersebar di tujuh desa. Tanah longsor tercatat di wilayah Desa Long Pasia, Liang Lunuk, Long Birar, Pa Kaber, Pa Ibang, Pa Amai, serta Pa Upan. Ada 1.166 jiwa atau 246 keluarga yang terimbas tanah longsor.
Tanah longsor itu didahului hujan dengan intensitas tinggi yang mempengaruhi struktur tanah labil di Krayan Selatan. Seperti banjir tadi, insiden longsor ini merusak sebuah jembatan dan ruas jalan provinsi. "Di samping itu, 246 rumah warga terdampak dan juga jaringan irigasi sawah seluas lebih dari 30 Ha,” tutur Muhari.
Muhari mengimbuhkan bahwa Kabupaten Nunukan termasuk wilayah yang rentan banjir dan tanah longsor. Wilayah ini juga dilanda banjir pada September 2023 silam. Kajian inaRISK—sistem informasi risiko bencana—mengidentifikasi 19 kecamatan di Nunukan memiliki indeks bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kecamatan Krayan Selatan adalah salah satunya.
Tim BNPB mengimbau pemerintah dan warga setempat untuk lebih waspada terhadap bahaya susulan. “Merujuk prakiraan cuaca pada 25-26 Juli 2024, wilayah Nunukan masih berpeluang diguyur hujan dengan intensitas ringan.”
Pilihan Editor: Pengetahuan Lokal Berkaitan dengan Bencana Masa Lalu, BRIN Contohkan Tarandam di Sumbar