Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Klaim Noor Din di Blog Diragukan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah kalangan ragu terhadap klaim pengakuan pelaku peledakan bom di JW Marriott dan Ritz-Carlton yang dilansir lewat blog. Blog yang beralamat di http://mediaislam-bushro.blogspot.com/ itu memuat keterangan resmi dari Amir Tandzim Al-Qaidah Indonesia, Noor Din M. Top. Mereka mengaku bom itu hasil kerja mereka.

Keraguan itu antara lain diungkapkan oleh mantan Mantiqi Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas, semalam. "Tulisan di situ berbeda dibanding surat-surat dari dia yang disita sebelumnya," ujar Nasir.

Klaim tersebut dikirim terakhir pada 26 Juli pukul 22.02 WIB. Sebelumnya, posting yang sama juga dipublikasikan pada 18 Juli 2009, sehari setelah ledakan di Marriott dan Ritz, dengan alamat http://bushro2.bblogspot.com/.

Namun, klaim ini diragukan oleh Nasir. Mereka menyoroti banyaknya kesalahan penulisan dalam situs tersebut. Kesalahan pertama, menurut Nasir, adalah penulisan nama “Nur Din” yang terpisah, sementara dalam surat-surat sebelumnya kata Noordin ditulis tersambung. Selain itu, Nasir melanjutkan, banyak ejaan yang salah.

"Noor Din orang yang pintar. Sementara ejaan-ejaan tulisan itu banyak yang tidak tepat, misalnya penulisan Hotel Rizt Calrton (seharusnya Ritz-Carlton)," kata Nasir. "Apalagi penulisan dalam bahasa Inggris, dia nggak mungkin salah."

Melacak siapa pemilik blog tersebut bisa susah-susah gampang. Bila pemiliknya amatir, akan mudah dilacak. Caranya, meminta daftar IP address yang mengunggah naskah tersebut ke pengelola situs Blogspot.com, yakni Google. IP address adalah alamat komputer pengakses (bisa diketahui dari negara mana, bahkan dari komputer yang mana: komputer pribadi, warnet, atau komputer milik penyedia jasa Internet, seperti Telkom atau Indosat). Dari alamat ini bisa dilacak nomor telepon dan alamat pengakses.

Itu bila penulis blognya kelas amatir. Bila pintar, ia bisa menyembunyikan IP address itu dengan memakai alamat palsu atau biasa disebut IP anonymous. Contohnya, bila dia dari Indonesia, dia bisa saja memakai alamat IP dari Rusia untuk mengaburkannya. "Namun, cara ini pun bukan berarti tidak bisa dilacak," kata Roy Suryo, pengamat telematika. "Situs itu palsu, cuma memancing di air keruh."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Soelistyo Ishak kemarin menyatakan, "Kami tidak akan terkecoh dengan pengakuan yang belum pasti itu, dan akan meneliti hingga dapat membuktikan kebenaran situs tersebut.”

ERWIN Z | DWI RIYANTO | CORNILA DESYANA | NININ DAMAYANTI | DWI WIYANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


19 Tahun Bom Marriot, Moeldoko: Semua Agama Tolak Terorisme

6 Agustus 2022

Polisi dari kesatuan gegana dan forensik memeriksa mayat korban peledakan bom di hotel JW Marriott, Jakarta, 5 Agustus 2003. Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan mencederai 150 orang. Dok. TEMPO/ Arie Basuki
19 Tahun Bom Marriot, Moeldoko: Semua Agama Tolak Terorisme

5 Agustus 2003 aksi terorisme terjadi di hotel JW Marriott Jakarta


Setelah 18 Tahun, Ini Sebab Amerika Baru Tetapkan Hambali Tersangka Bom Bali

22 Januari 2021

Hambali. Foto: ICRC
Setelah 18 Tahun, Ini Sebab Amerika Baru Tetapkan Hambali Tersangka Bom Bali

Kurang lebih 18 tahun setelah Bom Bali, Kejaksaan Militer Amerika akhirnya menetapkan Hambali sebagai tersangka. Ada kisah panjang di baliknya


Kejaksaan Amerika Tetapkan Hambali Sebagai Tersangka Bom Bali

22 Januari 2021

Hambali. miamiherald.com
Kejaksaan Amerika Tetapkan Hambali Sebagai Tersangka Bom Bali

Delapan belas tahun setelah peristwa Bom Bali, Kejaksaan Militer Amerika menetapkan Hambali sebagai tersangka Bom Bali dan Bom Hotel Marriot


Sidang Perdana Kasus Bom JW Marriot Digelar Hari Ini  

10 Februari 2010

TEMPO/Tony Hartawan
Sidang Perdana Kasus Bom JW Marriot Digelar Hari Ini  

Sidang perdana pelaku teroris bom JW Marriot dan Ritz Carlton akhirnya digelar. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pagi ini akan mendengarkan dakwaan jaksa terhadap Amir Abdillah.


Penyandang Dana Pemboman Ritz Carlton-Marriott Segera Diadili

21 Desember 2009

Kepulan asap akibat ledakan di Hotel Ritz Carlton kawasan bisnis Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7) pukul 07.55 WIB. Sampai berita ini diturunkan bom ini sedikitnya menewaskan lima orang. Foto: TEMPO/Bob
Penyandang Dana Pemboman Ritz Carlton-Marriott Segera Diadili

Tersangka penyandang dana peledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriott, Al Khelaiw Ali Abdullah alias Ali, segera diadili.


Muh Djahri Tak Pulang ke Rumah

16 Agustus 2009

Muh Djahri Tak Pulang ke Rumah

Djahri atau Muh Djahri, yang rumahnya digerebek Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI pada Jumat dua pekan lalu, akhirnya pulang


Pengebom Ritz Calrton Bukan "Orang Baru"

15 Agustus 2009

Pengebom Ritz Calrton Bukan "Orang Baru"

Nana Ikhwan Maulana, yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton pada 17 Juli lalu bukan rekrutan baru. Dia ternyata pernah terkait dengan konflik Poso.


PPATK Siap Telusuri Aliran Dana Teroris

13 Agustus 2009

PPATK Siap Telusuri Aliran Dana Teroris

Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) akan membantu kepolisian melihat hubungan keuangan diantara pelaku terorismen baik diminta maupun tidak.


Ibrohim Sengaja Menyamar jadi Noordin M Top  

13 Agustus 2009

Ibrohim Sengaja Menyamar jadi Noordin M Top  

Ibrahim sengaja berteriak "Saya Noordin" saat dikepung agar Densus terkecoh. Dia juga memelihara jenggot agar dikira Noordin bila kepergok Densus.


Selama Mengontrak, Ibrohim dan Dani Menutup Diri  

12 Agustus 2009

Selama Mengontrak, Ibrohim dan Dani Menutup Diri  

Selama mengontrak di Mampang, Jakarta Selatan, Ibrohim dan Dani Dwi Permana, mereka selalu menutup diri.