TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3,1 di wilayah Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Rabu, 7 Agustus 2024, pukul 18.40 WITA.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.02 LS, 122.46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2.4 km, Barat Laut Ranomeeto, Kabupate Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 5 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin, melalui keterangan tertulis, Rabu, 7 Agustus 2024.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kata Rudin, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar aktif di Barat laut Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.
Menurut Rudin, guncangan gempa bumi ini dirasakan di Kendari dalam skala II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu) dan Konawe Selatan dengan III MMI). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Hingga pukul 19.10 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan. Rudin mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Rudin juga meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Pilihan Editor: Petani Sayuran di Garut Curhat Kurang Teknologi ke Ilham Habibie