TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat di Jawa Tengah bagian selatan mewaspadai potensi angin kencang seiring dengan peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas permukaan laut selatan Jateng.
"Berdasarkan pengamatan, kecepatan angin maksimum di Jateng selatan khususnya Cilacap berkisar 16-17 knot," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jumat, 9 Agustus 2024, seperti dilansir Antara.
Teguh menjelaskan, jika dilihat dari tekanan udara, di Australia terdapat daerah pusat tekanan tinggi (1.024 milibar), sedangkan di Samudra Pasifik timur laut Filipina terdapat pusat tekanan rendah (1.000 milibar). Perbedaan tekanan yang signifikan tersebut berdampak terhadap peningkatan kecepatan angin timuran di selatan Jawa.
"Kecepatan angin maksimum diprakirakan bisa mencapai antara 15-30 knot dan berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang laut selatan Jawa Barat, laut selatan Jawa Tengah, dan laut selatan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Teguh.
Teguh menyebut tinggi gelombang di laut selatan Jawa Barat hingga DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi. Ia menghimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memperhatikan risiko tinggi gelombang dan kecepatan angin terhadap keselamatan pelayaran.
Mengenai potensi hujan, Teguh mengakui, dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan dengan intensitas ringan di sejumlah wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
"Bulan Agustus ini masih musim kemarau, namun ada hujan ringan di beberapa wilayah karena adanya gangguan cuaca Rossby Ekuatorial di Jawa bagian barat, sehingga dalam dua hingga tiga hari ke depan masih ada potensi hujan ringan. Musim hujan diprakirakan baru masuk pada bulan Oktober nanti," kata Teguh.
Pilihan Editor: Dinas Kominfo Mataram Telusuri Akun Instagram Sediakan Jasa Pacar Sewaan