TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 12 - 13 Agustus 2024.
Prakirawan BMKG, Benedictus Kushardian, mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 6 - 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Enggano, Samudra Hindia Barat Bengkulu - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Banten, dan Selat Makassar bagian selatan," kata Benedictus dalam siaran persnya, Senin, 12 Agustus 2024.
Kondisi angin tersebut, kata Benedictus, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka, perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh-Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, perairan Kupang-Pulau Rote, Samudera Hindia Selatan NTT, Laut Natuna Utara, Laut Natuna, dan Selat Karimata.
Menurut Benedictus, gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores bagian timur, perairan Kepulauan Wakatobi, perairan Manui Kendari, perairan Bitung-Kep. Sitaro, perairan Pulah Buru - P. Ambon, Laut Banda, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.
Gelombang lebih tinggi di kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Mentawai-Lampung, Samudera Hindia Barat Sumatera, perairan selatan Jawa-Sumbawa, dan Samudra Hindia Selatan Jawa-NTB. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ucap Benedictus.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan pada kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 125 meter, kapal tongkang untuk saat kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry saat kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar pada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
Pilihan Editor: Teknologi AI Mulai Jadi Lomba HUT Kemerdekaan RI di Perkampungan