TEMPO.CO, Jakarta - Percakapan Elon Musk dengan mantan Presiden Donald Trump di X Spaces dimulai dengan awal yang sulit. Wawancara tersebut dijadwalkan dimulai pada pukul 8 malam waktu setempat pada Senin malam sempat terhenti tiba-tiba dan baru dimulai 42 menit kemudian.
Dikutip dari The Verge, mereka yang berhasil masuk ke Space mengatakan acara dimulai dengan alunan musik techno lo-fi yang diputar dari akun Trump selama sekitar 30 menit. Delapan belas menit setelah percakapan seharusnya dimulai, Musk mengeklaim bahwa X menjadi target dari “serangan DDOS besar-besaran” yang menyebabkan Space tidak dapat dilanjutkan sesuai rencana.
Namun, bagian X lainnya tampaknya berfungsi normal dan seorang sumber di perusahaan tersebut mengonfirmasi kepada The Verge bahwa sebenarnya tidak ada serangan penolakan layanan. Seorang staf X lainnya mengatakan ada kemungkinan "99 persen" Musk berbohong tentang serangan tersebut.
Dalam serangkaian posting lanjutan di X, Musk mengklaim perusahaan menguji sistem tersebut dengan 8 juta pendengar bersamaan pada hari Senin. Sekitar waktu wawancara dimulai, X mengatakan ada 915.000 orang yang mendengarkan Space.
Elon Musk mengulangi klaim DDOS ketika Space akhirnya dimulai sekitar pukul 8:40 malam waktu ET. "Seperti yang ditunjukkan oleh serangan besar-besaran ini, ada banyak penentangan terhadap orang-orang yang hanya ingin mendengar apa yang dikatakan Presiden Trump," katanya.
Kegagalan wawancara tersebut mengingatkan pada pengumuman Gubernur Florida Ron DeSantis pada 2023 di X bahwa ia mencalonkan diri sebagai presiden yang juga diawali dengan kendala teknis. Saat itu, Musk mengaitkan masalah tersebut dengan server yang kelebihan beban.
Pilihan editor: Elon Musk Akan Mewawancarai Donald Trump di Media Sosial X