Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Sedimen di Laut untuk Uruk Pantai, Ahli: Bisa Amblas Kena Ombak

image-gnews
Ilustrasi pengerukan pasir laut. Freepik
Ilustrasi pengerukan pasir laut. Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sungai-sungai besar yang saat ini mengalir masuk ke laut di perairan Riau, Teluk Thailand, perairan Natuna, dan perairan utara Jawa selatan Kalimantan hanya mengendapkan lanau dan lumpur-lempung sebagai sedimen. Lanau atau silt adalah tanah atau batuan yang berukuran antara lempung (tanah liat) dan pasir laut.

Sungai-sungai besar itu tak mengendapkan pasir. Adapun sedimen lumpur-lempung dan lanau itu terkirim ketika terjadi banjir besar yang periodenya bisa sampai 25 tahun sekali.

Sedimontologist yang juga mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Andang Bachtiar, mengungkap itu dalam keterangan tertulis yang dibagikannya menanggapi kontroversi sedimen dan pasir laut buntut kebijakan ekspor pasir laut. Ekspor dibuka kembali oleh Presiden Jokowi setelah dua dekade lalu ditutup di era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Mendulang kecaman luas, Jokowi lalu menyampaikan yang ditambang dan diekspor adalah sedimen yang mengganggu alur pelayaran, bukan pasir laut. "Sedimen itu beda, walaupun wujudnya juga pasir,” ucap Jokowi pada 17 September lalu.

Dalam keterangan tertulisnya, juga saat dihubungi pada Rabu 25 September 2024, Andang menjelaskan keyakinannya bahwa sedimen yang ditambang dan dieskpor itu bukanlah sedimen berupa lumpur-lempung dan lanau di atas. Tapi, sedimen yang berukuran lebih besar dari lumpur-lempung dan lanau, yakni pasir (butiran berukuran 1/16 - 2 mm).

Lagian, pemilik gelar sarjana hingga doktor bidang geologi dari ITB ini menambahkan, pasir yang menjadi bahan utama untuk pengurukan perluasan pantai seperti di Singapura--dugaan motif di balik ekspor pasir laut. "Lumpur, lempung dan lanau: mana bisa dipakai sebagai bahan utama pengurukan pantai … bisa langsung amblasssh mereka terdilusi - terabrasi ombak pantai begitu ditumpuk sendirian untuk jadi daratan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andang Bachtiar. Foto : Andangbachtiar.com

Andang menyebut perairan Riau, Teluk Thailand, perairan Natuna, dan perairan utara Jawa selatan Kalimantan sebagai laut dangkal Paparan Sunda. Keberadaan pasir lautnya, dia menjelaskan, hasil pengendapan (sedimen) sungai-sungai 10-20 ribu tahun lalu, ketika Paparan Sunda masih menjadi daratan. 

"Jadi," kata pria yang menuliskan dirinya kini konsutan dan peneliti independen ini, "Menambang pasir di tengah laut dangkal Paparan Sunda saat ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pendangkalan muara sungai pada masa kini."

Dan pasir-pasir Sungai Purba Sundaland itu, Andang menambahkan, kalau lokasinya pas di daerah meandering maka akan didapatkan butir-butir emas plaser) dan juga mineral-mineral berat sebagai 'tuan rumah' dari unsur tanah jarang (rare-earth).

Pilihan Editor: Penjelasan Fenomena Bulan Mini, Bukan Bulan Kembar, yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Berkali-kali Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta Digagas Sejak Era Sukarno

9 menit lalu

Presiden Joko Widodo duduk di depan tenda usai memimpin seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin 14 Maret 2022. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto
Jokowi Berkali-kali Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta Digagas Sejak Era Sukarno

Jokowi mengatakan ide pemindahan ibu kota negara atau IKN dari Jakarta bukanlah hal baru, sudah ada sejak era Presiden Sukarno.


Jokowi Bilang Keputusan Pindah IKN dari Seluruh Rakyat Bukan Mau Presiden Saja, Tapi Lain Kata Survei

28 menit lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno (kiri) menjawab pertanyaan watawan saat perdana berkantor di kompleks Kantor Presiden, Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin 29 Juli 2024. Pada hari perdana berkantor di IKN, Presiden memimpin rapat dengan jajaran Otorita IKN didampingi Mensesneg dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta akan menerima Jajaran Forkompinda Kaltim. ANTARA FOTO/Mentari Dwi Gayati
Jokowi Bilang Keputusan Pindah IKN dari Seluruh Rakyat Bukan Mau Presiden Saja, Tapi Lain Kata Survei

Jokowi sebut keputusan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN disetujui seluruh rakyat melalui DPR. Survei bilang lain.


Prabowo Rencanakan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Orang, Apa Kriterianya?

46 menit lalu

Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Dalam kegiatan tersebut, beberapa tokoh partai dan menteri terlihat hadir, di antaranya Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta sejumlah pemimpin dan petinggi partai politik lainnya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Rencanakan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Orang, Apa Kriterianya?

Prabowo Subianto akan melaksanakan program cek kesehatan gratis atau medical check up mulai 2025 secara gratis untuk 52 juta orang. Siapa saja mereka?


Saat Jokowi Sarankan Warga Minta Prabowo Lanjutkan Bansos Pangan

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Sanggam Adji Dilayas di  Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Kamis, 26 September 2024. Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Saat Jokowi Sarankan Warga Minta Prabowo Lanjutkan Bansos Pangan

Presiden Joko Widodo menyarankan masyarakat penerima program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk meminta kepada Prabowo Subianto melanjutkan program bantuan tersebut.


Tonggak Jadi Tanggul Laut di Pesisir Tangerang dan Sedimen Tak Bisa untuk Uruk Pantai di Top 3 Tekno

3 jam lalu

Foto tangkapan layar dari video tanggul laut di pesisir Kabupaten Tangerang yang telah terbangun dari Muara Sungai Cimanceuri di Desa Pagedangan Ilir ke Pulau Cangkir di Kecamatan  Kronjo seperti yang terlihat pada akhir September 2024. Diduga tanggul belum rampung dan masih akan bertambah panjang. ISTIMEWA
Tonggak Jadi Tanggul Laut di Pesisir Tangerang dan Sedimen Tak Bisa untuk Uruk Pantai di Top 3 Tekno

Diperkirakan masih akan terus bertambah panjang, tanggul laut telah berulang kali dikeluhkan nelayan Kabupaten Tangerang karena memenjarakan mereka.


Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

3 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

Sesar Intan, mahasiswi Seni Rupa ITB dari Studio Lukis angkatan 2021 bercerita soal kerja paruh waktu sebagai asisten dosen


Sebelum Pakai Rompi Mulyono, Kaesang Pernah Pakai Topi"Kolektor Kecebong

3 jam lalu

Kaesang Pangarep memakai rompi bertuliskan Putra Mulyono. Istimewa
Sebelum Pakai Rompi Mulyono, Kaesang Pernah Pakai Topi"Kolektor Kecebong

Kaesang menggunakan topi dan kaus bertuliskan "Kolektor Kecebong" dalam beberapa kesempatan.


Bank Dunia Sebut RI Butuh Keajaiban Agar Keluar dari Middle Income Trap, Respons Sri Mulyani?

3 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  menyampaikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024 di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2024. Menteri Keuangan mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per Juli 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Dunia Sebut RI Butuh Keajaiban Agar Keluar dari Middle Income Trap, Respons Sri Mulyani?

Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah strategi agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap selama Jokowi menjabat. Apa saja?


Terpopuler: Cara Kaesang dan Gibran Jawab Olok-olok Jokowi dan Dampak PKPU ke Bisnis Grup Bakrie

3 jam lalu

Kaesang Pangarep memakai rompi bertuliskan Putra Mulyono. Istimewa
Terpopuler: Cara Kaesang dan Gibran Jawab Olok-olok Jokowi dan Dampak PKPU ke Bisnis Grup Bakrie

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 26 September 2024, dimulai dari cara Kaesang dan Gibran menjawab olok-olok yang dialamatkan ke Jokowi.


Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

4 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

ITB tidak lagi mewajibkan mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah tunggal atau UKT untuk bekerja paruh waktu di kampus.