Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rahasia Bangsa Mesir Membuat Mumi, Kenapa Hanya Jantung yang Dibiarkan Tetap dalam Tubuh?

image-gnews
Foto Mumi Ramses II (1301-1235 SM) karya fotografer Patrick Landmann yang diambil pada bulan April 2006.
Foto Mumi Ramses II (1301-1235 SM) karya fotografer Patrick Landmann yang diambil pada bulan April 2006.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaInformasi tentang mumifikasi berasal dari dua penulis Yunani kuno, Herodotus dan Diodorus Siculus. Mereka menggambarkan langkah-langkah mumifikasi, seperti menggunakan kail untuk mengeluarkan otak melalui hidung. Mereka juga menuliskan bahwa jantung mumi dibiarkan di dalam tubuh karena dianggap penting untuk kehidupan setelah kematian.

Berdasarkan Manchester.ac.uk, penelitian ilmiah menggunakan CT scan menunjukkan bahwa aturan mumifikasi tidak seketat Herodotus dan Siculus. Hanya sekitar satu per empat mumi yang jantungnya masih tertinggal di dalam tubuh dan banyak mumi masih memiliki otak. Jika pembalsem benar-benar mengeluarkan otak, mereka menggunakan metode berbeda untuk menghindari kerusakan pada wajah. 

Pada zaman modern, studi ilmiah mengungkapkan metode berbeda dari satu tempat ke tempat lain dan tidak terstandarisasi tentang mumi dan pot yang digunakan dalam mumifikasi. Pembalsem di daerah yang penting secara politik memiliki akses ke bahan mumifikasi terbaru, seperti di Thebes (sekarang Luxor). Sementara itu, di daerah terpencil, pembalseman sulit dilakukan karena garam natron berat dan susah didapatkan. 

Namun, pembalseman di daerah terpencil mengembangkan teknik kreatif. Sebab, warga setempat menggunakan tongkat untuk membuat ikatan mumi lebih kaku atau lebih menempel pada bagian tubuh selama mumifikasi. Selain itu, warga di daerah terpencil juga menciptakan mummy komposit yang terdiri dari bagian tubuh beberapa orang.

Proses mumifikasi di Mesir berlangsung selama 70 hari yang dilakukan oleh pendeta sebagai pembalsem, perawat, dan pembungkus tubuh. Proses mumifikasi diawali dengan membuang semua bagian dalam yang cepat membusuk. Otak dikeluarkan dengan memasukkan instrumen khusus yang dikaitkan melalui lubang hidung untuk menarik keluar potongan jaringan otak. 

Setelah itu, para pembalsem mengeluarkan organ-organ perut dan dada melalui sayatan dibuat di sisi kiri perut, kecuali jantung. Kemudian, organ tubuh yang dikeluarkan akan diawetkan secara terpisah oleh pembalsem. Bagian lambung, hati, paru-paru, dan usus ditempatkan dalam kotak khusus atau toples kanopik yang akan dikuburkan bersama mumi. 

Menurut si.edu, pembalsem membuang semua cairan tubuh dengan menutupi menggunakan natron atau garam untuk pengeringan. Saat tubuh telah kering, pembalsem mengeluarkan bungkusan dan membersihkan natron dengan lembut yang menghasilkan bentuk manusia sangat kering, tetapi dapat dikenali. Jika ingin membuat mumi tampak lebih hidup, area tubuh yang cekung diisi dengan linen dan bahan lainnya serta ditambahkan mata palsu.

Proses selanjutnya adalah pembungkusan menggunakan ratusan meter linen. Pendeta melilitkan potongan linen yang panjang di sekitar tubuh. Bahkan, pendeta membungkus setiap jari tangan dan kaki secara terpisah sebelum membungkus seluruh tangan atau kaki. Pada beberapa tahap, bentuk mumi dilapisi dengan resin hangat dan pembungkusan dilanjutkan sekali lagi. Barulah, pendeta membungkus kain atau kain kafan terakhir di tempatnya dan mengamankannya dengan kain linen, lalu mumi selesai. 

Sebagai bagian dari pemakaman, pendeta melakukan ritual keagamaan khusus di pintu masuk makam. Bagian terpenting dari upacara tersebut disebut Pembukaan Mulut. Pendeta menyentuh berbagai bagian mummy dengan alat khusus untuk "membuka" bagian-bagian tubuh tersebut agar merasakan sensasi selama hidup dan dibutuhkan akhirat. 

Pilihan Editor: Misteri Mumi Alien yang Sempat Viral di Peru Terungkap

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Keunikan dan Sejarah Chuseok Thanksgiving Ala Korea

10 hari lalu

Chuseok di Korea Selatan. Foto: kimcmarket
Mengenal Keunikan dan Sejarah Chuseok Thanksgiving Ala Korea

Secara historis, Chuseok telah dirayakan oleh masyarakat Korea selama berabad-abad.


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

19 hari lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


Mesir Bangun Ibu Kota Baru, Megah dan Luasnya Sebesar Singapura

22 hari lalu

Pemandangan umum menunjukkan kerumunan dan toko-toko di Al Ataba, sebuah pasar di pusat Kairo, Mesir 10 Februari 2020. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Mesir Bangun Ibu Kota Baru, Megah dan Luasnya Sebesar Singapura

Mesir memindahkan ibu kotanya dari Kairo. Ibu kota baru itu menghabiskan biaya miliaran dolar AS.


Indonesia dan Mesir Jajaki Kerja Sama Sektor Digital

24 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah depan) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto (kelima kanan depan) berfoto dengan sejumlah kepala negara/pemerintahan saat Joint Leaders Session Indonesia-Africa Forum (IAF) II and High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) di Nusa Dua, Bali, Senin 2 September 2024.  Forum HLF MSP and Indonesia-Africa Forum II tersebut menyelenggarakan 12 event secara paralel dan 17 event pendamping yang dihadiri delegasi dari 24 negara. ANTARA FOTO/Media Center IAF II-HLF MSP/Sigid Kurniawan
Indonesia dan Mesir Jajaki Kerja Sama Sektor Digital

Indonesia dan Mesir mengeksplorasi potensi kerja sama dalam pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan kapasitas generasi muda


Bea Cukai Soekarno-Hatta Tangkap Turis Mesir Selundupkan 3 Bayi Siamang

28 hari lalu

Seekor primata jenis Owa Siamang dan 2 ekor Owa Ungko diselamatkan dari upaya penyelundupan satwa oleh seorang turis Mesir yang ditangkap Bea Cukai Soekarno-Hatta, Jumat 30 Agustus  2024. FOTO: AYU CIPTA  I TEMPO
Bea Cukai Soekarno-Hatta Tangkap Turis Mesir Selundupkan 3 Bayi Siamang

Sebelum ditangkap Bea Cukai Soekarno-Hatta, turis Mesir yang hanya bisa berbahasa Arab ini akan bertolak ke negaranya dengan pesawat Emirat.


Pria Ini Traveling dari Mesir ke Jepang tanpa Pesawat, Pilih Naik Kereta, Kapal, dan Kuda

31 hari lalu

Omar Nok, laki-laki dari Mesir ke Jepang tanpa pesawat (Instagram/omar.nok)
Pria Ini Traveling dari Mesir ke Jepang tanpa Pesawat, Pilih Naik Kereta, Kapal, dan Kuda

Tanpa pesawat, dia bisa singgah ke banyak tempat di Asia dalam perjalanannya dari Mesir ke Jepang.


PM Belanda Desak Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

37 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof. Patrick van Katwijk/Pool via REUTERS
PM Belanda Desak Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

PM Belanda Dick Schoof pada Selasa mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu untuk segera menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza


Hamas Tegaskan Tak Ada Kemajuan dalam Pembahasaan Gencatan Senjata dengan Israel

40 hari lalu

Asap mengepul dari Khiam, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Marjayoun, dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon, 17 Agustus 2024. REUTERS/Karamallah Daher
Hamas Tegaskan Tak Ada Kemajuan dalam Pembahasaan Gencatan Senjata dengan Israel

Hamas menegaskan tahap pertama pembicaraan terkait gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera tidak menunjukkan kemajuan.


41 Warga Palestina Korban Serangan di Gaza Diterbangkan ke Malaysia

40 hari lalu

Suzan Zourob, menggendong balita yang tewas akibat serangan Israel di sebelah ayah dan ibunya yang terluka di tengah konflik antara Israel dan Hamas di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, 19 Desember 2023. Para korban meliputi lebih dari 8.000 anak-anak dan 6.200 perempuan, sementara lebih dari 52.000 orang terluka dan 6.700 lainnya hilang. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
41 Warga Palestina Korban Serangan di Gaza Diterbangkan ke Malaysia

Sebanyak 41 warga sipil Palestina yang menderita berbagai luka dalam serangan Israel di Gaza diterbangkan ke Malaysia untuk perawatan


Qatar: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Capai Tahap Kritis

42 hari lalu

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. REUTERS/Ibraheem Al Omari/
Qatar: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Capai Tahap Kritis

Pembicaraan dimulai di ibu kota Qatar, Doha, untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata Gaza