TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara di dunia telah meninggalkan sistem ujian nasional sebagai penentu kelulusan bagi siswa. Kebijakan ini diambil untuk memberikan pendekatan yang lebih fleksibel dan holistik dalam mengevaluasi kemampuan siswa. Selain Indonesia yang telah menghapus Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan sejak 2021, beberapa negara lain juga telah mengambil langkah serupa.
Berikut adalah beberapa negara yang tidak lagi menggunakan ujian nasional sebagai satu-satunya penentu kelulusan:
1. Finlandia
Finlandia dikenal dengan sistem pendidikannya yang inovatif dan progresif. Di negara ini, tidak ada ujian nasional yang menentukan kelulusan siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah. Sebagai gantinya, siswa dinilai berdasarkan proyek, ujian sekolah, serta evaluasi guru. Proyek ini dinamakan matriculation exam, dimana pemerintah Finlandia lebih fokus pada pembelajaran individual dan pengembangan keterampilan daripada hasil ujian standar.
2. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, kelulusan siswa tidak ditentukan oleh ujian nasional tunggal. Masing-masing negara bagian memiliki kebijakan pendidikan yang berbeda, namun mayoritas menilai siswa berdasarkan kombinasi nilai kelas, proyek, dan ujian sekolah. Beberapa negara bagian memang menerapkan tes standar, tetapi hasilnya bukan satu-satunya penentu kelulusan. Penilaian secara menyeluruh, termasuk performa selama masa studi, digunakan untuk menentukan kelulusan siswa.
3. Jepang
Meski Jepang terkenal dengan ujian masuk universitas yang sangat kompetitif, ujian nasional bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa di tingkat sekolah menengah. Kelulusan siswa di sekolah dasar dan menengah lebih banyak ditentukan oleh nilai rapor, tugas harian, dan ujian sekolah. Ujian yang diadakan oleh pemerintah berfungsi lebih sebagai alat untuk mengukur capaian akademik secara umum daripada penentu kelulusan.
4. Australia
Australia juga menerapkan sistem evaluasi yang lebih komprehensif. Siswa di negara ini dinilai berdasarkan proyek, tugas kelompok, dan ujian yang dilakukan oleh sekolah. Beberapa negara bagian menggunakan ujian standar, tetapi hasil tersebut hanya sebagian dari penilaian keseluruhan. Australia menekankan pada penilaian berkelanjutan selama masa studi, sehingga ujian tunggal tidak menjadi faktor penentu kelulusan.
5. Kanada
Sistem pendidikan di Kanada lebih mengutamakan evaluasi oleh guru dan penilaian berkelanjutan daripada ujian nasional. Siswa dinilai berdasarkan nilai-nilai dari proyek, partisipasi di kelas, dan ujian sekolah. Ujian standar memang ada di beberapa provinsi, namun bukan satu-satunya penentu kelulusan.
Sejumlah negara di dunia telah meninggalkan penggunaan ujian nasional sebagai penentu kelulusan tunggal. Mereka lebih mengedepankan pendekatan yang holistik dalam menilai kemampuan siswa, dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti tugas harian, proyek, dan evaluasi oleh guru. Sistem ini diyakini mampu memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kemampuan dan perkembangan siswa, sekaligus mengurangi tekanan yang disebabkan oleh ujian standar.
HEL.FI | GRADRIGHT | FUTURES ABROAD
Pilihan Editor: Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara