Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

image-gnews
Komet Tsuchinshan-ATLAS, atau Komet A3. Instagram/Adrianksb/Boscha
Komet Tsuchinshan-ATLAS, atau Komet A3. Instagram/Adrianksb/Boscha
Iklan

Asteroid Mini Jadi Bulan Kedua Bumi dan Penjelasannya

Fenomena astronomi kedua adalah sebuah asteroid yang dinamakan 2024 PT5 yang akan menjadi bulan mini bagi Bumi mulai hari ini untuk beberapa waktu ke depan. Hal itu terjadi karena asteroid berukuran lebar 11 meter itu terjerat gravitasi Bumi. “Jaraknya aman sekitar 1,5 juta kilometer, jadi bukan ancaman buat Bumi,” kata Avivah tentang fenomena astronomi yang ini.

Asteroid itu diketahui posisinya pada 7 Agustus 2024 dari pengamatan via teleskop survei Atlas di Sutherland, Afrika Selatan. Akibat tarikan gravitasi Bumi itu, Avivah menerangkan, asteroid itu sementara waktu akan mengorbit matahari bareng Bumi sambil juga mengelilingi Bumi. “Seperti bulan, tapi ukurannya lebih kecil,” ujarnya.

Kalangan astronom memperkirakan asteroid itu akan bergabung selama dua bulan mulai hari ini hingga 25 November 2024. Setelah itu, asteroid 2024 PT5 diperkirakan akan kembali lagi ke orbitnya semula untuk mengitari matahari.

Sebagai benda langit, menurut Avivah, asteroid juga ikut mengelilingi matahari. Jika jaraknya cukup dekat dari Bumi, asteroid yang tertarik gravitasi bisa masuk dan jatuh ke Bumi. Namun begitu, ada pengaruh gravitasi matahari juga sehingga asteroid gagal tersedot ke Bumi dan terlepas. 

Selama ini, baru diketahui benda langit yang seperti itu, mengorbit terus bersama Bumi, adalah bulan. Sebelumnya, pada 2006 dan 2020, diketahui ada asteroid yang ikut mengelilingi Bumi selama beberapa tahun. Asteroid lain hanya bertahan selama beberapa hari atau bulan seperti pada 1991 dan 2022.

Avivah menjelaskan, tidak ada periode khusus asteroid mengelilingi Bumi dan mengorbit matahari bersama-sama. Dengan ukuran yang tergolong kecil, jalur orbit asteroid disebutnya mudah terganggu sehingga bisa melenceng.  

Pilihan Editor: California Gugat ExxonMobil, Tuduh Daur Ulang Plastik sebagai Kebohongan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asteroid 2024 PT5 Diidentifikasi Akan Mengorbit Bersama Bumi dalam Dua Bulan

2 hari lalu

Rotasi bumi
Asteroid 2024 PT5 Diidentifikasi Akan Mengorbit Bersama Bumi dalam Dua Bulan

Kalangan astronom tengah mengamati asteroid 2024 PT5 berukuran 11 meter yang akan terkena tarikan gravitasi bumi.


Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

4 hari lalu

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com
Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

Para astronom sedang bersiap arahkan pengamatan ke fenomena yang disebut sebagian kalangan sebagai bulan kembar.


Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

10 hari lalu

Sepasang warga duduk di tebing Sungai Missouri River memandangi bulan purnama
Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

Supermoon terbesar 2024 terjadi pada Rabu malam sampai Kamis pagi ini, 18-19 September 2024.


Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

16 hari lalu

Ilustrasi asteroid. Kredit: PA/AOL
Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.


Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

39 hari lalu

Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

Publik masih berkesempatan datang ke Observatorium Bosscha lewat Kunjungan Sekolah dan Kunjungan Siang Berpemandu setelah mendaftar secara daring.


ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

26 Juli 2024

Teleskop radio yang dibangun ITB di Observatorium Bosscha mirip dengan alat serupa di Ishioka Jepang ini. (Sumber www.gsi.go.jp)
ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

Teleskop radio hibah dari Cina itu berdiameter 13 meter. ITB akan alihkan teleskop radio yang lama diameter 6 meter untuk praktikum dan riset.


5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

25 Juli 2024

Planet Merkurius. scitechdaily.com
5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

Berlian raksasa itu tercipta dari hantaman asteroid dengan kecepatan puluhan kilometer per detik di permukaan Merkurius


11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

25 Juli 2024

Merkurius Menciut
11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

Merkurius disebut-sebut mengandung berlian, ukurannya sangat besar, diameternya mencapai 15 km.


Cerita Astronom Observatorium Bosscha yang Terdampak Polusi Cahaya dari Lampu Sorot Selama Sebulan

20 Juli 2024

Polusi cahaya lampu kota ditambah lampu sorot melumpuhkan pengamatan bintang dan langit di Observatorium Bosscha, Juli 2024. (Dok. Observatorium Bosscha)
Cerita Astronom Observatorium Bosscha yang Terdampak Polusi Cahaya dari Lampu Sorot Selama Sebulan

Polusi cahaya dari lampu sorot yang mengarah ke langit membuyarkan program pengamatan langit lewat teleskop di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.


Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

20 Juli 2024

Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

Penelitian astronomi di Observatorium Bosscha, Lembang, terganggu oleh lampu-lampu sorot seperti senter besar yang mengarah ke langit.