Asteroid Mini Jadi Bulan Kedua Bumi dan Penjelasannya
Fenomena astronomi kedua adalah sebuah asteroid yang dinamakan 2024 PT5 yang akan menjadi bulan mini bagi Bumi mulai hari ini untuk beberapa waktu ke depan. Hal itu terjadi karena asteroid berukuran lebar 11 meter itu terjerat gravitasi Bumi. “Jaraknya aman sekitar 1,5 juta kilometer, jadi bukan ancaman buat Bumi,” kata Avivah tentang fenomena astronomi yang ini.
Asteroid itu diketahui posisinya pada 7 Agustus 2024 dari pengamatan via teleskop survei Atlas di Sutherland, Afrika Selatan. Akibat tarikan gravitasi Bumi itu, Avivah menerangkan, asteroid itu sementara waktu akan mengorbit matahari bareng Bumi sambil juga mengelilingi Bumi. “Seperti bulan, tapi ukurannya lebih kecil,” ujarnya.
Kalangan astronom memperkirakan asteroid itu akan bergabung selama dua bulan mulai hari ini hingga 25 November 2024. Setelah itu, asteroid 2024 PT5 diperkirakan akan kembali lagi ke orbitnya semula untuk mengitari matahari.
Sebagai benda langit, menurut Avivah, asteroid juga ikut mengelilingi matahari. Jika jaraknya cukup dekat dari Bumi, asteroid yang tertarik gravitasi bisa masuk dan jatuh ke Bumi. Namun begitu, ada pengaruh gravitasi matahari juga sehingga asteroid gagal tersedot ke Bumi dan terlepas.
Selama ini, baru diketahui benda langit yang seperti itu, mengorbit terus bersama Bumi, adalah bulan. Sebelumnya, pada 2006 dan 2020, diketahui ada asteroid yang ikut mengelilingi Bumi selama beberapa tahun. Asteroid lain hanya bertahan selama beberapa hari atau bulan seperti pada 1991 dan 2022.
Avivah menjelaskan, tidak ada periode khusus asteroid mengelilingi Bumi dan mengorbit matahari bersama-sama. Dengan ukuran yang tergolong kecil, jalur orbit asteroid disebutnya mudah terganggu sehingga bisa melenceng.
Pilihan Editor: California Gugat ExxonMobil, Tuduh Daur Ulang Plastik sebagai Kebohongan