Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti BRIN: Matahari dan Bulan Jadi Pedoman Saat Pembuatan Denah Candi Prambanan

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Wisatawan mancanegara berjalan di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Badan Pusat Statistik mengungkap sepanjang Januari hingga Agustus 2024 total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9.092.856 orang meningkat 20,38 persen dibandingkan periode yang sama pada lalu dan menjadi kunjungan tertinggi sejak 2020. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan mancanegara berjalan di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Badan Pusat Statistik mengungkap sepanjang Januari hingga Agustus 2024 total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9.092.856 orang meningkat 20,38 persen dibandingkan periode yang sama pada lalu dan menjadi kunjungan tertinggi sejak 2020. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Antonia Rahayu Rosaria Wibowo mengungkapkan, benda langit seperti matahari dan bulan berperan penting dalam proses pembangunan Candi Prambanan.

"Matahari dan bulan itu memainkan peran penting dalam pembangunan mandalanya Candi Prambanan. Mandala ini semacam denah lantai, jadi sebelum bangun sebuah candi ternyata orang-orang yang bangun candi bikin denahnya dulu," kata Antonia dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2024, yang dikutip Antara.

Antonia menjelaskan, posisi matahari dan bulan dimanfaatkan sebagai pedoman oleh masyarakat Jawa kuno dalam menyusun denah pembangunan candi. 

Penelitian sebelumnya terkait Candi Prambanan, kata Antonia, menyimpulkan bahwa terdapat 23 titik koordinat bulan dan lima titik koordinat matahari yang dijadikan rujukan dalam pembangunan candi tersebut. "Ternyata matahari dan bulan itu dijadikan rujukan dalam mengukur posisinya harus di sebelah mana," imbuhnya.

Antonia menambahkan, selain dijadikan tempat ibadah, Candi Prambanan juga dimanfaatkan oleh masyarakat pada masa itu sebagai tempat mengamati benda langit yang menjadi pedoman waktu bagi mereka untuk melakukan sebuah kegiatan. "Jadi mereka menggunakan benda langit untuk menentukan kehidupan di bumi, salah satunya adalah melalui situs itu," paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesempatan terpisah, Antonia mengungkapkan soal potensi studi astronomi terhadap budaya masa lampau atau arkeoastronomi untuk meneliti hubungan antara benda langit dan kebudayaan masyarakat di masa lalu. "Saya percaya bahwa arkeoastronomi dapat memberikan kebaruan dalam memahami peninggalan masa lalu seperti candi, manuskrip, serta tradisi lisan terkait langit,” ujarnya.

Antonia menyatakan, banyak peninggalan sejarah di Indonesia mengandung informasi tentang bagaimana nenek moyang memandang dan memaknai langit. Oleh karena itu, menurutnya arkeoastronomi merupakan pendekatan yang relevan untuk diterapkan di Indonesia.

Pilihan Editor: Pencapaian Game Dragon Ball: Sparking! Zero, Penjualan 3 Juta Copy dalam Sehari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Sebut Istiqlal dan 2 Masjid Lainnya Ini Ramah Lingkungan

17 jam lalu

Turis mancanegara mengunjungi Masjid Istiqlal menjelang kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. Paus Fransiskus dalam perjalanan apolistiknya di Indonesia akan mengunjungi Masjid Istiqlal sebagai pesan perdamaian. Tempo/Ilham Balindra
Peneliti BRIN Sebut Istiqlal dan 2 Masjid Lainnya Ini Ramah Lingkungan

Seperti Istiqlal, jumlah 660 ribu masjid di Indonesia bisa menjadi media menciptakan lingkungan yang nyaman.


Siap-siap Lihat Hunter's Moon, Supermoon Terbesar 2024 yang akan Hiasi Langit Malam Ini

1 hari lalu

Dua perempuan mendaki gunung dengan latar belakang penampakan supermoon di Arguineguin, pulau Gran Canaria, Spanyol, 1 Agustus 2023. REUTERS/Borja Suarez
Siap-siap Lihat Hunter's Moon, Supermoon Terbesar 2024 yang akan Hiasi Langit Malam Ini

Hunter's Moon, satu dari rangkaian 4 supermoon pada tahun ini akan muncul nanti malam, Kamis, 17 Oktober 2024.


BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

3 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

BRIN jalin kerjasama dengan perusahaan energi Rusia Rosatom untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk kesehatan.


Diminta Pindah ke Pusat, Peneliti BRIN Daerah Ajukan Alternatif Solusi

4 hari lalu

Ilustrasi gedung BRIN. Shutterstock
Diminta Pindah ke Pusat, Peneliti BRIN Daerah Ajukan Alternatif Solusi

Mereka berharap solusi yang diajukan dapat dipertimbangkan oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.


Periset BRIN Diminta Pindah atau Mundur dari ASN dan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Periset BRIN Diminta Pindah atau Mundur dari ASN dan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar di Top 3 Tekno

Topik tentang periset BRIN di daerah diminta pindah ke pusat atau mundur dari ASN menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Penjelasan Kepala BRIN Ingin Pindahkan Periset dari Daerah Domisili

4 hari lalu

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berbicara dalam acara virtual Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 di Jakarta, Selasa 30 November 2021. (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Penjelasan Kepala BRIN Ingin Pindahkan Periset dari Daerah Domisili

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menanggapi keresahan pemindahan periset di daerah-daerah ke homebase unit penelitian. Apa katanya?


Periset BRIN di Daerah Diminta Pindah ke Pusat, Ada Opsi Mundur dari ASN jika Tak Mau

4 hari lalu

Ilustrasi gedung BRIN. Shutterstock
Periset BRIN di Daerah Diminta Pindah ke Pusat, Ada Opsi Mundur dari ASN jika Tak Mau

Arahan yang diberikan dalam apel Senin pagi, 7 Oktober 2024, tentang kebijakan penataan SDM BRIN tersebut memicu keresahan sebagian periset.


BRIN Proyeksikan Teleskop Baru di Timau untuk Amati Satelit dan Sampah Antariksa

5 hari lalu

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
BRIN Proyeksikan Teleskop Baru di Timau untuk Amati Satelit dan Sampah Antariksa

Selama ini, BRIN hanya mengandalkan pengamatannya menggunakan teleskop-teleskop berukuran diameter cermin 50 cm. Bahkan pakai binokuler.


Longsor Tembok Perumahan di Kota Cimahi, Ini Kata Peneliti BRIN

9 hari lalu

Longsor tembok penahan tanah di perumahan Bukit Cibogo Living, di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin 7 Oktober 2024. (Dok.BPBD Jabar)
Longsor Tembok Perumahan di Kota Cimahi, Ini Kata Peneliti BRIN

Longsor terjadi karena penanganan lereng yang kurang sesuai dengan standar.


Peneliti BRIN Beberkan Kelebihan-Kekurangan Susu Ikan, Pernah Mengujinya pada Tikus

9 hari lalu

Pekerja memproses pembuatan susu ikan di Unit pengolahan susu ikan milik PT Berikan Protein di Bekasi, Jawa Barat, 18 September 2024. Susu ikan ini hadir dalam dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi dengan merek dagang Surikan. TEMPO/Tony Hartawan
Peneliti BRIN Beberkan Kelebihan-Kekurangan Susu Ikan, Pernah Mengujinya pada Tikus

Pernah ada eksperimen tikus yang diberi susu ikan oleh BRIN. Hasilnya?