Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siklus Proses Kebijakan Jadi Akar Berbagai Masalah Pembangunan PSN 2016-2024 di Daerah 3T

image-gnews
Puluhan massa dari Koalisi Masyarakat Sipil, aktivis Pembela Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup, dan masyarakat adat terdampak proyek PSN Merauke melakukan aksi demo di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. Dalam aksinya massa mendesak Presiden RI, Menhan, Mentan, dan Menkomarves segera menghentikan PSN Merauke, untuk pengembangan kebun tebu dan bioethanol dan proyek cetak sawah baru sejuta hektar. TEMPO/Subekti
Puluhan massa dari Koalisi Masyarakat Sipil, aktivis Pembela Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup, dan masyarakat adat terdampak proyek PSN Merauke melakukan aksi demo di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. Dalam aksinya massa mendesak Presiden RI, Menhan, Mentan, dan Menkomarves segera menghentikan PSN Merauke, untuk pengembangan kebun tebu dan bioethanol dan proyek cetak sawah baru sejuta hektar. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil riset Nalar Institute mengungkap bahwa berbagai dampak negatif sosial-lingkungan dari Proyek Strategis Nasional disingkat PSN dalam rentang tahun 2016-2024 di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) utamanya disebabkan bemasalahnya proses siklus kebijakan publik.

Proses ini mencakup identifikasi masalah, penyusunan agenda (agenda setting), perencanaan, implementasi kebijakan, dan monitoring dan evaluasi kebijakan.

“Di tahap identifikasi dan agenda setting, kami menemukan bahwa PSN sebagai penyelesaian masalah publik yang seharusnya berorientasi redistributif, justru dalam praktiknya di lapangan cenderung distributif. Artinya pemerintah tidak mengutamakan pemerataan ekonomi. Kemudian pendekatan dalam hubungan pelaksana PSN dengan warga cenderung bersifat prosedural melalui peraturan dan aparat penegak hukum yang merepresi penolakan warga. Agenda setting perumusan PSN mengindikasikan terbatasnya keterwakilan aktor dan kajian baik KLHS maupun AMDAL,” kata peneliti Nalar Institute Ani Nur Mujahidah dalam acara deminasi riset bertajuk Proyek Strategis Nasional: Kepentingan (Si)apa?: Catatan Kritis Implementasi PSN 2016-2024 yang digelar secara daring pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Pada tahap perencanaan dan formulasi kebijakan, Ani menyebut pihaknya menemukan tiga celah terbesar. Pertama, tidak adanya sosialisasi dan konsultasi publik dengan jumlah 13 peristiwa. Kedua, kurangnya sosialisasi publik sebanyak 12 peristiwa. Ketiga, kurangnya transparansi informasi dengan 9 peristiwa.

Dia mencontohkan promblematika tersebut dari proyek pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika. Dalam kasus tersebut, Ani menyebut sebanyak 87 persen dari warga yang terdampak mengaku tidak mendapatkan informasi mengenai hak-hak kesejahteraan. Mereka tidak diberi kesempatan berkonsultasi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Bahkan, tidak ada satu pun warga dilibatkan dalam desain relokasi.

“Kami merefleksikan dua poin penting di sini. Pertama, ditemukan korelasi antara tidak adanya pelibatan masyarakat adat di tahap perencanaan dan menurunnya kualitas kehidupan masyarakat adat. Kedua, perusahaan dan pemerintah yang memiliki rekam jejak tidak melibatkan masyarakat di tahap awal perencanaan, pasti pembangunan tersebut akan sarat eksploitasi dan menimbulkan efek negatif pada aspek sosial-lingkungan,” papar Ani.

Kemudian pada tahap implementasi kebijakan, studi mereka menemukan bahwa intimidasi aparat kerap dilakukan untuk melancarkan proses implementasi pembangunan PSN di daerah 3T. Masalah lain yang juga paling banyak ditemukan selanjutnya adalah blokade warga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data-data yang dihimpun peneliti menunjukkan bahwa mandegnya pembangunan PSN di sejumlah daerah disebabkan oleh kendala dalam proses pembebasan lahan. Beberapa faktor turut memengaruhi hambatan tersebut, salah satunya adalah permasalahan ganti rugi lahan di tahap awal yang tak kunjung selesai. Selain itu, lahan yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dibangun di atas lahan yang tidak jelas secara administratif sehingga rawan terjadi sengketa lahan.

Terakhir pada tahap monitoring dan evaluasi kebijakan, studi imenemukan bahwa PSN di daerah 3T berkelindan dengan persoalan paling akut, yakni korupsi. Jejak korupsi di pembangunan kawasan industri Nikel PSN, misalnya, melibatkan perusahaan dan pemerintah daerah.

“Dari hasil kajian kami, ditemukan bahwa dari delapan PSN yang terindikasi kasus korupsi, empat di antaranya berasal dari industri pertambangan. Ini menandakan bahwa implementasi PSN masih memiliki permasalahan dalam hal akuntabilitas dan transparansinya sejak awal perencanaan hingga eksekusi,” ujar Ani.

Ani menyebut ada tiga aktor yang memiliki peran signifikan dalam berkongkalikong pada maraknya kasus korupsi pada PSN, yakni pemerintah, pebisnis, dan politisi. Hal ini membuat check and balance dalam proses administrasi sulit dilakukan. Kemudian pihaknya menilai ada peran signifikan dalam hal regulasi untuk melancarkan korupsi di tatarannya yang lebih tinggi.

“Ketika UU Minerba dilebur menjadi UU Cipta Kerja, perizinan yang terdesentralisasi menjadi tersentralisasi di mana kewenangan secara utuh diberikan kepada pemerintahan pusat, dalam hal ini adalah Presiden RI dan Wakilnya serta Kementerian ESDM, Menurut sejumlah ahli, sentralisasi perizinan ini justru menutup ruang partisipasi warga dan membuka celah korupsi dalam skala yang lebih besar,” pungkasnya.

HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor: CELIOS Sebut Masyarakat Minim dapat Manfaat dari Implementasi PSN di Era Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekda Jakarta: Pulau Sampah Jadi PSN dan Sudah Dianggarkan, Harus Direalisasikan

6 jam lalu

Aktivitas Suku Dinas Lingkungan Hidup Administrasi Kepulauan Seribu membersihkan sampah plastik di Dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 6 Oktober 2021. TEMPO/Daniel Christian D.E
Sekda Jakarta: Pulau Sampah Jadi PSN dan Sudah Dianggarkan, Harus Direalisasikan

Sekda Jakarta mengakui perjalanan program pulau sampah ini masih panjang lantaran perlu kajian lingkungan hidup, kajian kelautan, dan lain-lain.


Terpopuler: Prabowo Perintahkan Menperin, Menkeu, BUMN, dan Menaker Selamatkan Sritex; Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua

1 hari lalu

Pada 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer NATO dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun. TEMPO/Andry Prasetyo
Terpopuler: Prabowo Perintahkan Menperin, Menkeu, BUMN, dan Menaker Selamatkan Sritex; Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelamatkan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex).


Masyarakat Adat Tuntut Setop Proyek PSN Food Estate di Merauke yang Belum Punya Amdal dan Brutal

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo memegang bibit tebu saat akan ditanam di area PT Global Papua Abadi, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, 23 Juli 2024. Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Masyarakat Adat Tuntut Setop Proyek PSN Food Estate di Merauke yang Belum Punya Amdal dan Brutal

Pembukaan kawasan hutan jutaan hektar di Merauke untuk food estate belum memiliki Amdal. Masyarakat adat menjerit agar proyek dihentikan.


Madani Entrepreneur Academy 2024, Mencetak Entrepreneur Muda dari Daerah 3T

5 hari lalu

Direktur Bisnis PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Prasetya Sayukti (keempat kiri)  saat peluncuran program Madani Entrepreneur Academy (MEA) 2024 di Menara PNM, pada Senin, 21 Oktober 2024. Dok. PNM
Madani Entrepreneur Academy 2024, Mencetak Entrepreneur Muda dari Daerah 3T

Tema MEA 2024, 'Muda yang Melanjutkan', menggambarkan keyakinan bahwa generasi muda adalah kunci untuk melanjutkan semangat kewirausahaan di tengah tantangan zaman.


Kenang Era Jokowi di Sela Pelantikan Prabowo, Warga Rempang Minta PSN Eco-City Dihentikan

7 hari lalu

Warga perempuan Rempang menyampaikan orasi penolakan PSN Rempang Eco City. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Kenang Era Jokowi di Sela Pelantikan Prabowo, Warga Rempang Minta PSN Eco-City Dihentikan

Masyarakat asli Pulau Rempang berharap PSN Rempang Eco-City berakhir seiring pergantian pemerintahan. Beberapa warga mengingat janji lama Jokowi.


PBHI: Pembangunan Mega Proyek Jokowi jadi Akar Kasus Pelanggaran HAM

7 hari lalu

Warisan yang tersisa kini ialah situasi demokrasi dan HAM yang kian tergerus. Surat ini akan menjadi yang terakhir untuk Presiden Jokowi, namun perjuangan kami melawan impunitas akan terus berlanjut. TEMPO/Subekti
PBHI: Pembangunan Mega Proyek Jokowi jadi Akar Kasus Pelanggaran HAM

Pemerintahan Jokowi mengejar pembangunan infrastruktur agar investasi semakin tinggi serta pertumbuhan ekonomi dan akumulasi kapital semakin cepat.


CELIOS Sebut Masyarakat Minim Dapat Manfaat dari Implementasi PSN di Era Jokowi

9 hari lalu

Warga berkumpul menyaksikan spanduk Tolak PSN Rempang Eco City dibakar orang tidak dikenal. Foto Tangkapan Layar
CELIOS Sebut Masyarakat Minim Dapat Manfaat dari Implementasi PSN di Era Jokowi

Dia berpandangan, kurang dilibatkannya Pemda dalam perencanaan PSN, terutama di kawasan industri, seperti di Morowali dan Konawe memicu masalah ganda.


PSN Food Estate Merauke, Doktor Supercepat Bahlil, dan Supermoon di Top 3 Tekno

9 hari lalu

Puluhan massa dari Koalisi Masyarakat Sipil, aktivis Pembela Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup, dan masyarakat adat terdampak proyek PSN Merauke melakukan aksi demo di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. Dalam aksinya massa mendesak Presiden RI, Menhan, Mentan, dan Menkomarves segera menghentikan PSN Merauke, untuk pengembangan kebun tebu dan bioethanol dan proyek cetak sawah baru sejuta hektar. TEMPO/Subekti
PSN Food Estate Merauke, Doktor Supercepat Bahlil, dan Supermoon di Top 3 Tekno

Masyarakat adat Merauke keluhkan PSN food estate yang dinilai brutal. Bahlil bicara gelar doktor yang diraihnya supercepat.


Nalar Institute Ungkap Deretan Dampak Negatif Sosial-Lingkungan dari Implementasi PSN

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin, 23 September 2024. Foto tangkap layar Sekretariat Presiden
Nalar Institute Ungkap Deretan Dampak Negatif Sosial-Lingkungan dari Implementasi PSN

Pada dampak sosial, terdapat setidaknya 8 masalah dalam implementasi PSN selama 2016-2024.


Masyarakat Adat Merauke Tolak PSN Food Estate: Proyek Berlangsung Brutal

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo memegang bibit tebu saat akan ditanam di area PT Global Papua Abadi, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, 23 Juli 2024. Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Masyarakat Adat Merauke Tolak PSN Food Estate: Proyek Berlangsung Brutal

Kelompok masyarakat adat asal Merauke, Papua Selatan, menyuarakan penolakannya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) food estate.