Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seruan Greenpeace ke Delegasi Negara-negara di COP16 Biodiversitas: Penundaan Tak Dapat Diterima

image-gnews
Aksi unjuk rasa aktivis untuk alam menjelang COP16 Keanekaragaman Hayati PBB di Kolombia. Dok. Greenpeace
Aksi unjuk rasa aktivis untuk alam menjelang COP16 Keanekaragaman Hayati PBB di Kolombia. Dok. Greenpeace
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Para Pihak (COP) Konvensi PBB untuk Biodiversitas di Cali, Kolombia, telah mulai bergulir. Para delegasi negara-negara selama dua pekan ke depan akan berunding membahas implementasi Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global 2022 yang telah disetujui pada COP-15 di Montreal-Kunming dan menyediakan peluang untuk melindungi dan memulihkan ekosistem secara adil dan merata di masa mendatang. 

Kelompok Greenpeace berharap pada COP16 bakal melahirkan komitmen untuk menyediakan pendanaan US$ 20 miliar atau setara 311 triliun rupiah pada 2025 sebagai implementasi dari kerangka kerja Montreal-Kunming tersebut. Tak hanya itu, dana diharap meningkat setiap tahun setelahnya hingga menjadi US$ 30 miliar pada 2030, dengan akses langsung ke pendanaan disediakan bagi masyarakat adat dan masyarakat lokal.

Kepala Delegasi Greenpeace COP16, An Lambrechts, menyatakan pihaknya akan melihat seberapa serius pemerintahan negara-negara dalam menyelesaikan krisis biodiversitas. Menurut dia, sudah saatnya bagi semua pihak untuk menunjukkan komitmennya. "Kita akan melihat siapa yang bertindak sesuai dengan apa yang mereka katakan dan siapa yang menghambat kemajuan," kata Lambrechts dikutip dari siaran pers, Selasa, 22 Oktober 2024.

Ditegaskannya, COP16 Biodiversitas adalah momen penentu keberhasilan atau kegagalan perjuangan melawan perubahan iklim yang sangat bergantung kepada perlindungan terhadap alam. Lambrechts menambahkan, mengintegrasikan tindakan antara keanekaragaman hayati dan Konvensi PBB tentang Iklim akan sangat membantu dalam melindungi manusia dan planet, seiring dengan penyampaian komitmen keuangan dan rencana nasional yang disepakati secara tepat waktu.

"Penundaan tidak dapat diterima. Pemerintahan negara-negara harus datang ke Cali dalam keadaan siap untuk melaksanakannya," kata dia menambahkan.

Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia. UNODC.org

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Direktur Kampanye Greenpeace Andino (Argentina, Cili, dan Kolombia), Estefanía Gonzalez, mengatakan urgensi untuk mengambil langkah-langkah konkret guna memulihkan ekosistem tidak dapat diremehkan. Dia juga menyatakan, kebijakan memulihkan ekosistem tidak bisa ditunda lagi demi memastikan masa depan yang layak bagi semua generasi.

COP16 yang digelar 21 Oktober sampai 1 November mendatang, kata Gonzalez, merupakan kesempatan penting bagi pemerintah untuk membuat komitmen yang tegas dan efektif guna melindungi keanekaragaman hayati dan menghormati janji-janji yang dibuat pada COP terakhir. "Sekarang, lebih dari sebelumnya, di Kolombia, salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, kita memiliki kesempatan untuk mengambil tindakan bagi alam, bagi lautan, dan bagi diri kita sendiri," tuturnya.

Sebelum hari-hari COP16 Biodiversitas bergulir, Greenpeace Andino membentangkan spanduk setinggi 70 meter dengan pesan: “Aksi untuk Alam Sekarang.” 

Pilihan Editor: BMKG Ungkap Keberadaan 2 Bibit Siklon Saat Ini yang Picu Hujan Lebat dan Ombak Tinggi di Sebagian Wilayah Indonesia 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

6 jam lalu

Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia. UNODC.org
PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

Berikut penjelasan apa saja ketiga COP itu serta kapan-di mana-apa yang dibahas.


COP16 Konvensi Biodiversitas Digelar Mulai Hari Ini, Perdagangan Bakal Ikut Disorot

23 jam lalu

Suasana Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia, 20 Oktober 2024. REUTERS/Juan David Duque
COP16 Konvensi Biodiversitas Digelar Mulai Hari Ini, Perdagangan Bakal Ikut Disorot

COP16 Konvensi Biodiversitas PBB di Cali, Kolombia, digelar mulai hari ini, 21 Oktober 2024, hingga 10 hari ke depan.


Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

1 hari lalu

Logo COP 16 (sumber: cbd.int)
Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

COP16 akan menjadi COP Keanekaragaman Hayati pertama sejak diadopsinya Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global.


Soroti Pidato Prabowo, Greenpeace: Masa Depan Lingkungan Hidup Akan Semakin Suram

1 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto menyapa anggota MPR usai dilantik sebagai Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soroti Pidato Prabowo, Greenpeace: Masa Depan Lingkungan Hidup Akan Semakin Suram

Greenpeace Indonesia menilai pidato perdana Prabowo tidak menyinggung soal lingkungan hidup dan krisis iklim, yang seharusnya menjadi isu penting pemimpin negara saat ini.


Sambut Pelantikan Presiden, Greenpeace Tampilkan Atraksi Video Pengingat Krisis Iklim dan Demokrasi

2 hari lalu

Greenpeace menyampaikan sejumlah pesan soal krisis lingkungan hidup, krisis keanekaragaman hayati, krisis iklim, hingga krisis demokrasi, melalui video yang ditampilkan di ruang terbuka sekitar Taman Banteng, Jakarta Pusat, 19 Oktober 2024. Greenpeace/Jurnasyanto Sukarno
Sambut Pelantikan Presiden, Greenpeace Tampilkan Atraksi Video Pengingat Krisis Iklim dan Demokrasi

Greenpeace menampilkan atraksi video berisi seruan untuk kritis terhadap pemerintahan Prabowo - Gibran


Studi Biodiversitas: 66 Persen Hutan Tropis Dunia Memiliki Rezim Suhu Baru

4 hari lalu

Masyarakat adat dari suku Mura menunjukkan daerah gundul di tanah adat tak bertanda di dalam hutan hujan Amazon dekat Humaita, Negara Bagian Amazonas, Brasil 20 Agustus 2019. Foto diambil 20 Agustus 2019. Sejumlah kebakaran hutan berkobar selama berminggu-minggu dan menghancurkan hutan. Amazon Brasil, hutan hujan tropis terbesar di dunia yang menurut para ilmuwan perlindungan sangat penting untuk memerangi perubahan iklim.
Studi Biodiversitas: 66 Persen Hutan Tropis Dunia Memiliki Rezim Suhu Baru

Sementara 34 persen hutan tropis sisanya masih menikmati suhu lama. Menjadi tempat perlindungan penting bagi biodiversitas yang ada


Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL: Argentina, Kolombia, dan Brasil Menang Besar

6 hari lalu

Penyerang Timnas Argentina Lionel Messi merayakan gol ketiganya dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Estadio Mas Monumental, Buenos Aires, pada Selasa waktu setempat, 15 Oktober 2024. Timnas Argentina menang besar 6-0 atas Bolivia. REUTERS/Matias Baglietto.
Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL: Argentina, Kolombia, dan Brasil Menang Besar

Pertandingan ke-10 babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan (CONMEBOL) telah selesai. Argentina kokoh di puncak klasemen.


5 Negara dengan Kartel Narkoba Paling Berbahaya

9 hari lalu

Geng Los Choneros yang dipimpin Adolfo Macias telah menjadi kartel paling menakutkan di Ekuador, dan memiliki hubungan dengan organisasi kriminal di Kolombia dan Meksiko, termasuk kartel Sinaloa. Geng itu dikenal menjalani bisnis pembunuh bayaran, perdagangan narkoba, perdagangan mikro, pemerasan dan perampokan. Foto: Istimewa
5 Negara dengan Kartel Narkoba Paling Berbahaya

Perdagangan narkoba ilegal telah lama menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keamanan global. Kartel narkoba beroperasi dengan kekerasan ekstrem, mempengaruhi kehidupan jutaan orang


Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

12 hari lalu

Lahan bukaan baru perkebunan sawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP) Senakin Estate di Desa Sembilang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru pada 13 November 2023. BanjarHits/Diananta P. Sumedi
Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

Greenpeace mencatat 183.687 hektare habitat orang utan di Sumatera dan Kalimantan telah diganggu oleh perkebunan sawit. Belum harimau dan gajah.


Terkini: Presiden Jokowi Dianggap Berbohong soal IKN, Satgas Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

22 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) menyampaikan pidato didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Agung (ketiga kiri) Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Mensesneg Pratikno (ketiga kanan), Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (kedua kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua kiri), Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil (kiri), Perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta (kanan) saat peresmian Taman Kusuma Bangsa di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Agustus 2024. Taman Kusuma Bangsa dirancang sebagai tempat renungan suci dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa. ANTARA/Fauzan
Terkini: Presiden Jokowi Dianggap Berbohong soal IKN, Satgas Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

Pernyataan Presiden Jokowi proyek IKN telah disetujui seluruh rakyat Indonesia melalui perwakilan di DPR, disebut Greenpeace Indonesia tidak benar.