TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang teknologi asisten suara untuk membantu mobilitas penyandang tunanetra dan gangguan penglihatan. Aplikasi yang dinamai Ainetra ini pada dasarnya memakai sistem voice user interface (VUI), serta realtime video to voice recognition untuk mendampingi penggunanya.
Ketua tim mahasiswa kreator Ainetra, Hilmi Fawwaz Sa’ad, mengatakan penyandang gangguan penglihatan bisa lebih mengenali lingkungan sekitar. Inovasi ini membantu pengguna sehingga tidak tersesat, menabrak objek, atau kendala lainnya. “Pengguna dibantu melalui interaksi suara dengan asisten cerdas Ainetra,” katanya, dilansir dari laman resmi ITS, Kamis, 24 Oktober 2024.
Menurut Hilmi, Ainetra memiliki berbagai fitur kecerdasan buatan atau AI dengan fungsi khas masing-masing. Mahasiswa Teknik Informatika ITS ini menyebut tata letak setiap fitur sudah diatur sedemikian rupa.
Aitra, nama salah satu fitur Ainetra, merupakan pemberi informasi dan petunjuk arah. Fitur ini dapat diakses dengan mudah melalui perintah suara. “Fitur yang terintegrasi dengan VUI ini memungkinkan pengguna melakukan interaksi suara dengan asisten cerdas,” katanya.
Ada juga Aisee yang membantu pengguna untuk mengenali lingkungan sekitar melalui skema computer vision dan video captioning. Fitur ini berfungsi lewat kamera di ponsel pintar. Hasil tangkapan foto diterjemahkan menjadi suara lewat teknologi realtime video to voice recognition. Dokumen dan rekaman momen dari Aisee ini disimpan oleh fitur lain bernama Aimo.
Pengguna juga dapat membagikan tangkapan mereka melalui komunitas pengguna yang dikemas lewat fitur Aicom. “Melalui komunitas, pengguna dapat saling berinteraksi satu sama lain,” kata Hilmi yang berasal dari Magetan ini.
Inovasi tim mahasiswa ITS yang menyebut diri ‘Timses Aities’ ini memenangkan lomba Desain UX, bagian dari Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) ke-17, beberapa waktu lalu. Hilmi mengklaim inovasi timnya turut mendukung poin Sustainable Development Goals (SDGs) ke-10, menyangkut kesetaraan dalam masyarakat.
Teknologi cerdas ini diharapkan bisa berkembang dan membantu penyandang tunanetra dari berbagai golongan masyarakat. “Harapannya, Ainetra dapat dikembangkan lebih lanjut dan memberikan dampak nyata bagi pengguna,” tutur Hilmi.
Pilihan Editor: Masyarakat Sipil Indonesia Desak Pemerintah Dukung Agenda Masyarakat Adat di COP16 CBD